Kuala Lumpur | EGINDO.co – AirAsia Group Bhd Malaysia mengatakan pada hari Jumat (28 Januari) bahwa mereka telah menyelesaikan perubahan nama perusahaan induknya yang terdaftar menjadi Capital A Bhd karena mencari pengakuan pasar dari portofolio bisnisnya yang berkembang di luar maskapai anggaran inti.
Bisnis maskapai penerbangan perusahaan itu terpukul keras selama pandemi karena aturan perjalanan yang ketat di Asia, membuat bursa saham Malaysia bulan ini mengklasifikasikan perusahaan itu sebagai perusahaan yang tertekan secara finansial meskipun telah mengumpulkan dana untuk meningkatkan neracanya.
Capital A telah banyak berinvestasi dalam bisnis pembayaran BigPay, cabang logistik Teleport, dan Super App selulernya untuk mendapatkan sumber pendapatan lain, meskipun mereka tetap dalam fase pertumbuhan dan merugi pada kuartal yang berakhir 30 September 2021.
“Selama dua tahun terakhir kami telah menghabiskan penurunan dalam penerbangan membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang layak dan sukses, yang tidak hanya bergantung pada tiket pesawat saja,” kata kepala eksekutif Capital A Tony Fernandes dalam sebuah pernyataan.
Bisnis maskapai penerbangan akan tetap mempertahankan brand AirAsia yang sudah terkenal di Asia, tambahnya.
Maskapai pada hari Kamis melaporkan telah mengisi 80 persen kursi yang ditawarkan pada kuartal keempat 2021 dan memiliki jumlah penumpang tertinggi sejak awal pandemi ketika aturan perjalanan mulai dilonggarkan.
“Perjalanan domestik sudah mulai pulih di pasar utama kami,” kata Fernandes. “Saya berharap perbatasan akan dibuka kembali secara bertahap sepanjang 2022 dan kami akan melihat kembalinya kapasitas normal untuk layanan internasional kami pada pertengahan hingga kuartal ketiga tahun ini.”
Sumber : CNA/SLÂ