Menlo Park,Calif | EGINDO.co – Meta Platforms sedang mempertimbangkan kemitraan dengan para pesaingnya, Google atau OpenAI, untuk meningkatkan fitur kecerdasan buatan dalam aplikasinya, The Information melaporkan pada hari Jumat, mengutip sumber yang mengetahui percakapan tersebut.
Para pemimpin di organisasi AI baru Meta, Meta Superintelligence Labs, telah menjajaki kemungkinan pengintegrasian model Gemini Google untuk memberikan respons berbasis teks percakapan atas pertanyaan yang diajukan ke Meta AI, chatbot utama perusahaan, menurut laporan tersebut.
Diskusi tersebut mencakup pemanfaatan model OpenAI untuk mendukung Meta AI dan fitur AI lainnya di aplikasi media sosial Meta, tambah The Information.
Kesepakatan apa pun dengan penyedia model eksternal seperti Google atau OpenAI kemungkinan merupakan langkah sementara untuk meningkatkan produk AI Meta hingga modelnya sendiri berkembang, menurut laporan tersebut. Prioritas bagi lab tersebut adalah memastikan model generasi berikutnya, Llama 5, dapat bersaing dengan para pesaing, tambahnya.
Di dalam Meta, perusahaan telah mengintegrasikan model AI eksternal ke dalam beberapa perangkat internal untuk staf, menurut The Information. Misalnya, karyawan dapat menggunakan model Antropik untuk membuat kode melalui asisten pengodean internal perusahaan, tambah laporan tersebut, mengutip tiga orang yang mengetahui masalah tersebut.
“Kami mengambil pendekatan menyeluruh untuk membangun produk AI terbaik; dan itu termasuk membangun sendiri model-model terkemuka dunia, bermitra dengan perusahaan, serta teknologi sumber terbuka,” kata juru bicara Meta dalam sebuah pernyataan.
OpenAI, Google, dan Microsoft, yang mendukung OpenAI, tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut.
Awal tahun ini, Meta berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar untuk merekrut mantan CEO Scale AI, Alexandr Wang, dan mantan CEO GitHub, Nat Friedman, untuk memimpin Meta Superintelligence Labs, sekaligus menawarkan paket kompensasi yang besar untuk menarik puluhan peneliti AI terkemuka ke inisiatif tersebut.
Sumber : CNA/SL