Adobe Hadapi Anti-Trust, Pendapatan Di Bawah Perkiraan

Photoshop Adobe
Photoshop Adobe

San Jose | EGINDO.co – Pembuat Photoshop Adobe mengatakan pada hari Rabu (13 Desember) bahwa pihaknya menghadapi pengawasan peraturan atas model berlangganannya dan memperkirakan pendapatan tahunan dan triwulanan di bawah perkiraan, sehingga menyebabkan sahamnya turun lebih dari 5 persen dalam perdagangan setelah jam kerja.

Perusahaan yang berbasis di San Jose, California mengatakan dalam pengajuan peraturan bahwa sejak Juni 2022 pihaknya telah bekerja sama dengan Komisi Perdagangan Federal (FTC) dalam menanggapi permintaan investigasi perdata yang mencari informasi mengenai pengungkapan dan praktik pembatalan langganan.

“Pada November 2023, staf FTC menegaskan bahwa mereka memiliki wewenang untuk melakukan negosiasi persetujuan untuk menentukan apakah penyelesaian mengenai penyelidikan mereka terhadap masalah ini dapat dicapai,” kata Adobe, seraya menambahkan bahwa pihaknya saat ini sedang mengadakan diskusi dengan FTC.

Baca Juga :  Saham Asia Naik, harapan tinggi terhadap Nvidia dan dolar NZ melonjak

Perusahaan menambahkan bahwa masalah ini dapat menimbulkan biaya moneter atau denda yang signifikan dan dapat berdampak material terhadap hasil keuangan dan operasionalnya.

Pembelian Adobe atas platform desainer berbasis cloud Figma senilai US$20 miliar juga telah diselidiki oleh regulator kompetisi Inggris.

Perusahaan tersebut mengatakan pada hari Rabu bahwa Komisi Eropa telah memberikan pernyataan awal mengenai keberatannya dan Otoritas Persaingan dan Pasar telah mengeluarkan temuan sementara mengenai kekhawatiran persaingan usaha.

“Kami sangat tidak setuju dengan temuan ini dan sedang memberikan tanggapan kepada regulator masing-masing,” kata Adobe.

Perusahaan memproyeksikan pendapatan pada kisaran US$5,10 miliar hingga US$5,15 miliar untuk kuartal berjalan. Analis rata-rata memperkirakan US$5,19 miliar, menurut data LSEG.

Baca Juga :  Musk Bertujuan Tingkatkan Pendapatan Twitter US$ 26,4 Miliar

Perkiraan pendapatannya untuk tahun fiskal 2024 berada di kisaran US$21,30 miliar hingga US$21,50 miliar, yang juga berada di bawah perkiraan.

Individu dan perusahaan telah mengurangi pengeluaran karena mereka bergulat dengan inflasi yang tinggi dan suku bunga yang lebih tinggi.

Perusahaan menaikkan harga untuk beberapa penawarannya mulai bulan November, sehingga semakin menurunkan permintaan.

Perusahaan melaporkan laba penyesuaian kuartal keempat sebesar US$4,27 per saham, dibandingkan dengan perkiraan sebesar US$4,14.

Pendapatannya untuk tiga bulan yang berakhir pada 1 Desember sedikit di atas perkiraan.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top