Ada Indikasi Kelalaian Insiden Lift Di Bandara Kualanamu

Ombudsman Sumut, Abyadi Siregar, meninjau lift Bandara Kualanamu
Ombudsman Sumut, Abyadi Siregar, meninjau lift Bandara Kualanamu

Medan | EGINDO.co – Ada indikasi kelalaian terkait insiden Lift di Bandar udara (Bandara) Kualanamu, Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

Hal itu diungkapkan Tim Ombudsman RI yang melakukan tinjauan lapangan di Bandara Kualanamu Senin (1/5/2023) terkait temuan mayat perempuan di bawah lift. Dari hasil tersebut, menemukan ada indikasi kelalaian di pihak menajemen Bandara Kualanamu.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar, usai meninjau lift Bandara Kualanamu mengatakan pihaknya telah melakukan peninjauan, hasilnya sementara menemukan ada kelalaian dari pihak manajemen, siapa itu yang bertanggung jawab? Inilah yang masih didorong pihak aparat penegak hukum melakukan penyelidikan.

Menurut Abyadi Siregar, kalau secara pidana nanti diharapkan pihak kepolisian bekerja dengan baik. Untuk menajemen diharapkan PT Angkasa Pura II sebagai induk melakukan evaluasi kepada pengelola Bandara Kualanamu. Baik itu pada PT Angkasa Pura Aviasi serta GMR Airport asal India sebagai mitra strategis Bandara Kualanamu.

Katanya, perusahaan berskala internasional sarat pengalaman juga pernah menangani bandara di Perancis, namun ada peristiwa yang terjadi jangan mengklaim diri perusahaan berkelas internasional, tapi produk bukan berkelas internasional.

Menurutnya, sejauh ini Bandara Kualanamu kurang memberikan jaminan keamanan dan keselamatan dalam penyelengaran jaminan pulik. Padahal sesuai UU No 25 Tahun 2009 tentang undang-undang publik, wajib memberikan jaminan keamanan dan keselamatan pada masyarakat.

Indikator kurangnya pelayanan publik di bandara kata Abyadi, pertama kalau dilihat di dalam lift itu informasi tentang penggunaan tidak ada. Sementara lift itu dua pintu, maka sering pengguna salah paham tentang masuk dan keluar. Sedangkan informasi terkait hal itu tidak ada, padahal hal itu perlu diberikan informasi lengkap dan mudah dipahami masyarakat.

Ditambahkannya, tombol emergency di dalam lift, termasuk tombol lonceng dan tombol lainnya, sepertinya juga kurang berfungsi. Lalu karena lift itu 2 pintu, mestinya tidak ada ruang kosong antara lift dengan lantai gedung tempat jatuhnya korban, dan mestinya ditutup.@

Bs/timEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top