Seoul | EGINDO.co – Pendiri perusahaan ritel online Coupang, Kim Bom, mengatakan ia “dengan tulus meminta maaf” atas kebocoran data pelanggan baru-baru ini dan berjanji akan segera mengumumkan rencana kompensasi, dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs web perusahaan Korea Selatan tersebut.
Ketua Coupang yang berbasis di AS, yang mengeluarkan pernyataannya dalam bahasa Korea, telah menghadapi kritik keras di Korea Selatan karena gagal menghadiri sidang parlemen di Seoul terkait salah satu pelanggaran data terburuk di negara itu.
Kim mengatakan perusahaan, bekerja sama dengan pemerintah, telah memulihkan semua informasi pribadi yang bocor, dan mengkonfirmasi bahwa data dari 3.000 dari 33 juta pelanggan Coupang telah disimpan oleh seorang tersangka di komputer pribadinya tetapi tidak ditransfer atau dijual kepada pihak ketiga mana pun.
Coupang akan mengumumkan rencana kompensasi untuk pelanggan Korea Selatan sesegera mungkin, katanya, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Ia juga berjanji akan melakukan investasi dan reformasi untuk mencegah pelanggaran data.
Para anggota parlemen Korea Selatan berupaya mengambil tindakan hukum terhadap pendiri perusahaan yang miliarder tersebut, dengan alasan bahwa pengecer daring yang terdaftar di New York itu memperoleh sebagian besar pendapatannya dari penjualan di Korea Selatan.
Kim mengatakan Coupang telah bekerja sama erat dengan penyelidikan pemerintah Korea Selatan terkait pelanggaran tersebut, sambil tetap menjaga kerahasiaan.
Komentar tersebut menyusul pengaduan dari pemerintah bahwa perusahaan tersebut secara sepihak mengungkapkan informasi bahwa tersangka adalah mantan karyawan.
Sumber : CNA/SL