Bangkok | EGINDO.co – Kementerian Keuangan Thailand berencana untuk mempelajari pajak atas perdagangan emas daring dan akan mempertimbangkan langkah-langkah untuk membatasi volume perdagangan emas, kata seorang pejabat senior, di tengah lonjakan nilai tukar baht.
Baht telah menguat 10 persen terhadap dolar AS sepanjang tahun ini dan menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di Asia. Nilai tukarnya kini mencapai level tertinggi terhadap dolar AS dalam lebih dari empat tahun.
Pejabat senior kementerian, Lavaron Sangsnit, mengatakan departemen pendapatan akan mempelajari pengenaan pajak bisnis khusus atas perdagangan emas yang dilakukan melalui platform daring.
Ia juga akan mempertimbangkan langkah-langkah untuk membatasi volume perdagangan emas, katanya dalam konferensi pers.
Penguatan baht Thailand terhadap dolar AS didorong oleh volume perdagangan emas yang “sangat besar”, dan kenaikannya tidak sejalan dengan fundamental, kata Gubernur Bank Sentral, Vitali Ratanakorn, dalam konferensi pers yang sama.
Bank sentral akan mengelola perdagangan emas online, katanya, menambahkan bahwa pihak berwenang akan mengelola transaksi emas dalam jumlah besar yang dilakukan dalam baht.
Vitai mengatakan volume perdagangan maksimum akan ditetapkan untuk pedagang emas utama.
Bank sentral sebelumnya mengatakan bahwa mereka telah mengambil langkah untuk menahan kenaikan pesat baht, memerintahkan pengawasan yang lebih ketat terhadap transaksi valuta asing yang terkait dengan perdagangan emas dan menginstruksikan bank komersial untuk memantau dengan cermat arus masuk mata uang asing.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Ekniti Nitithanprapas mengatakan baht terlalu kuat dan merugikan perekonomian Thailand.
Sumber : CNA/SL