Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Senin (22/12/2025) dengan penguatan, dibuka di level 8.629. Posisi ini lebih tinggi dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di 8.609,55, mencerminkan sentimen positif pada awal sesi meski pasar tetap bersikap hati-hati.
Sejumlah analis menilai ruang penguatan IHSG masih terbatas. Tekanan eksternal dan domestik berpotensi memicu koreksi ringan dalam jangka pendek, dengan kisaran pergerakan diproyeksikan berada di area 8.500–8.550. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi salah satu faktor yang membebani sentimen, di tengah minimnya katalis domestik dan kecenderungan investor menahan transaksi menjelang libur Natal dan akhir tahun. Kondisi tersebut turut tercermin pada volume perdagangan yang diperkirakan lebih tipis dari rata-rata harian.
Dari kawasan global, pasar saham Asia bergerak menguat. Sentimen positif datang dari China setelah People’s Bank of China (PBOC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan, langkah yang dipandang menjaga stabilitas likuiditas sekaligus mendukung pemulihan ekonomi. Keputusan ini memberi dorongan pada aset berisiko di kawasan, termasuk pasar saham.
Di sisi lain, pelaku pasar juga mencermati arah kebijakan moneter Jepang. Spekulasi terkait langkah Bank of Japan ke depan—terutama menyangkut normalisasi kebijakan—masih menjadi perhatian utama investor global, mengingat potensi dampaknya terhadap arus modal dan pergerakan mata uang di Asia.
Dengan kombinasi sentimen eksternal yang relatif kondusif namun dibayangi faktor domestik berupa pelemahan rupiah dan rendahnya aktivitas transaksi, pergerakan IHSG pada awal pekan ini diperkirakan cenderung fluktuatif. Investor disarankan tetap selektif, dengan mencermati saham-saham berfundamental kuat sembari mengantisipasi volatilitas jangka pendek. (Sn)