Hujan Masih Mendominasi Aceh, Aktivitas Ekonomi Daerah Perlu Antisipasi Cuaca Akhir Pekan

ilustrasi
ilustrasi

Banda Aceh|EGINDO.co Aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Aceh diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh kondisi cuaca basah dalam tiga hari ke depan. Berdasarkan prakiraan cuaca periode Jumat hingga Minggu, 19–21 Desember, hujan ringan diprediksi mendominasi sebagian besar wilayah Aceh, terutama kawasan pesisir barat, selatan, serta wilayah tengah dan pegunungan.

Pada Jumat (19/12), hujan ringan berpotensi terjadi di hampir seluruh wilayah, termasuk Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Nagan Raya, Bireuen, hingga Aceh Singkil. Suhu udara berkisar antara 15–29 derajat Celsius dengan tingkat kelembapan relatif tinggi, mencapai 80–99 persen, kondisi yang berpotensi menghambat aktivitas logistik, pertanian, dan transportasi darat.

Wilayah dataran tinggi seperti Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Bener Meriah diprakirakan mengalami suhu relatif lebih rendah, antara 14–22 derajat Celsius, disertai hujan ringan hingga kondisi berawan. Sementara itu, wilayah pesisir timur seperti Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Kota Langsa, dan Lhokseumawe cenderung berawan dengan peluang hujan ringan.

Memasuki Sabtu (20/12), kondisi cuaca mulai menunjukkan perbaikan terbatas di sejumlah wilayah perkotaan dan pusat aktivitas ekonomi. Kota Banda Aceh diprakirakan cerah, sementara Aceh Besar dan beberapa daerah pesisir timur mengalami cuaca cerah berawan hingga berawan. Namun demikian, hujan ringan masih berpotensi terjadi di wilayah barat dan selatan Aceh, termasuk Aceh Barat Daya, Simeulue, Aceh Jaya, serta Subulussalam.

Pada Minggu (21/12), cuaca cenderung lebih stabil dengan dominasi berawan hingga cerah berawan di sejumlah daerah strategis. Meski begitu, hujan ringan masih berpeluang terjadi di wilayah seperti Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, dan Kota Subulussalam. Suhu udara relatif stabil di kisaran 20–30 derajat Celsius dengan kelembapan tetap tinggi.

Dari perspektif ekonomi daerah, kondisi cuaca ini perlu menjadi perhatian pelaku usaha, khususnya sektor pertanian, perikanan, distribusi barang, dan pariwisata. Curah hujan meski tergolong ringan namun merata berpotensi memengaruhi produktivitas lahan, aktivitas nelayan, serta kelancaran distribusi logistik antardaerah.

Pemerintah daerah dan pelaku usaha diharapkan meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah rawan genangan dan jalur transportasi utama. Optimalisasi perencanaan distribusi dan penyesuaian jam operasional menjadi langkah strategis guna menjaga stabilitas aktivitas ekonomi Aceh menjelang akhir tahun. (Sn)

Scroll to Top