Harga Emas Hari Ini 16 Desember 2025: Stabil di Tengah Dinamika Global dan Kebijakan Moneter

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Harga emas batangan pada Selasa, 16 Desember 2025, yang diperbarui pukul 08.30 WIB, tercatat relatif stabil dan mencerminkan sikap wait and see pelaku pasar di tengah dinamika ekonomi global serta arah kebijakan moneter bank sentral dunia. Emas tetap mempertahankan perannya sebagai aset lindung nilai utama, terutama saat ketidakpastian masih membayangi pasar keuangan internasional.

Berdasarkan daftar harga terbaru, emas batangan 1 gram dipasarkan dengan harga dasar Rp2.464.000, atau Rp2.470.160 setelah dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 0,25 persen. Sementara itu, ukuran 0,5 gram dijual pada harga Rp1.282.000, meningkat menjadi Rp1.285.205 setelah pajak.

Untuk ukuran menengah, emas 5 gram dibanderol Rp12.095.000 sebelum pajak dan Rp12.125.238 setelah pajak. Adapun emas 10 gram tercatat senilai Rp24.135.000, atau Rp24.195.338 termasuk pajak.

Pada segmen investor besar, emas batangan 25 gram dan 50 gram masing-masing dijual dengan harga dasar Rp60.212.000 dan Rp120.345.000, dengan harga setelah pajak mencapai Rp60.362.530 dan Rp120.645.863. Sementara itu, emas 100 gram dipasarkan pada Rp240.612.000, atau Rp241.213.530 setelah pajak.

Untuk ukuran jumbo, emas batangan 250 gram tercatat senilai Rp601.265.000 dan meningkat menjadi Rp602.768.163 setelah pajak. Adapun emas 500 gram dan 1.000 gram masing-masing dibanderol Rp1.202.320.000 dan Rp2.404.600.000, dengan harga akhir setelah pajak mencapai Rp1.205.325.800 dan Rp2.410.611.500.

Secara makroekonomi, pergerakan harga emas domestik tidak terlepas dari kombinasi faktor global dan domestik, mulai dari arah suku bunga acuan bank sentral utama, inflasi global yang masih menjadi perhatian, hingga pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Dalam kondisi tersebut, emas kerap menjadi instrumen diversifikasi portofolio yang strategis, khususnya bagi investor yang mengantisipasi potensi volatilitas pasar keuangan.

Selain itu, permintaan emas fisik di dalam negeri cenderung tetap terjaga, baik untuk tujuan investasi jangka panjang maupun lindung nilai terhadap penurunan daya beli. Dengan karakteristiknya yang likuid dan bernilai intrinsik, emas masih dipandang sebagai aset yang mampu menjaga stabilitas nilai kekayaan di tengah siklus ekonomi yang penuh tantangan. (Sn)

Scroll to Top