Jakarta|EGINDO.co Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan optimisme tinggi terhadap prospek hubungan dagang antara Indonesia dan India yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan sangat besar dalam satu dekade ke depan. Didukung oleh kerja sama ekonomi yang kian erat serta hubungan sosial dan budaya yang kuat, nilai perdagangan bilateral kedua negara diproyeksikan meningkat signifikan.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, pada hari ini Senin, 15 Desember 2025, mengungkapkan bahwa saat ini nilai perdagangan Indonesia–India berada di kisaran US$25 miliar atau setara sekitar Rp415,87 triliun. Namun, angka tersebut dinilai masih jauh dari potensi maksimal yang dapat dicapai oleh kedua negara.
“Dalam jangka pendek hingga menengah, nilai perdagangan bilateral sangat memungkinkan untuk meningkat dua kali lipat menjadi sekitar US$50 miliar atau setara Rp832 triliun,” ujar Anindya. Proyeksi tersebut sejalan dengan semakin intensifnya kolaborasi di berbagai sektor strategis, mulai dari energi, manufaktur, hingga perdagangan komoditas.
Lebih jauh, Anindya menilai bahwa dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, nilai perdagangan Indonesia dan India bahkan berpeluang menembus US$120 miliar atau setara Rp1,99 kuadriliun. Menurutnya, skala ekonomi kedua negara menjadi modal utama untuk mencapai target ambisius tersebut.
Ia menjelaskan bahwa Indonesia dan India sama-sama memiliki pasar domestik yang besar serta populasi yang signifikan. Jika digabungkan, produk domestik bruto (PDB) kedua negara mencapai sekitar US$5 triliun, mencerminkan kekuatan ekonomi yang sangat potensial untuk saling melengkapi.
“Kedekatan historis, hubungan antarmasyarakat yang kuat, serta kesamaan visi dalam memperkuat kerja sama Selatan–Selatan menjadi fondasi penting bagi peningkatan hubungan ekonomi Indonesia dan India ke depan,” pungkas Anindya. (Sn)