Hong Kong | EGINDO.co – Pasar Asia melemah pada akhir pekan, Jumat (5 Desember), menyusul sentimen negatif dari Wall Street. Data AS yang beragam tidak banyak membantu mendorong ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga minggu depan.
Dalam beberapa sesi terakhir, investor kesulitan untuk menyamai kenaikan yang sehat minggu lalu, didorong oleh komentar dari pejabat bank sentral yang mengindikasikan preferensi mereka untuk pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut.
Namun, optimisme terbantu oleh laporan yang memperkuat pandangan bahwa pasar tenaga kerja sedang melemah, termasuk laporan dari perusahaan penggajian ADP yang menyatakan lebih dari 30.000 lowongan pekerjaan hilang pada bulan November.
Meskipun data klaim pengangguran dan PHK pada hari Kamis sedikit lebih baik dari perkiraan, pasar telah memperkirakan peluang penurunan suku bunga pada hari Rabu sekitar 90 persen.
Fokus kini tertuju pada rilis indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang akan dirilis Jumat nanti, tolok ukur inflasi pilihan The Fed, dengan angka di bawah perkiraan yang diperkirakan akan meningkatkan harapan akan beberapa penurunan suku bunga lagi di tahun 2026.
Data pendapatan dan pengeluaran juga akan dirilis.
Namun, perdebatan terus berlanjut mengenai rencana bank untuk 12 bulan ke depan karena inflasi masih jauh di atas target.
“Meskipun pasar tenaga kerja AS menunjukkan tanda-tanda perlambatan dengan laporan ADP terbaru yang menunjukkan penurunan perekrutan, ada kesan bahwa pasar masih cukup tangguh,” kata Michael Hewson dari MCH Market Insights.
Dengan data penciptaan lapangan kerja utama yang baru akan dirilis setelah keputusan The Fed, “langkah lebih lanjut untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bisa jadi merupakan lompatan keyakinan bagi beberapa anggota komite,” tulisnya.
Ia memperingatkan bahwa “pasar sedang memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga lagi, yang berarti penundaan apa pun dapat memicu reaksi negatif yang signifikan”.
“Tentu saja, ada skenario lain di mana The Fed memangkas suku bunga, tetapi kemudian memberi sinyal jeda untuk menilai dampak tiga pemangkasan suku bunga berturut-turut terhadap perekonomian AS.”
Wall Street ditutup dengan catatan yang kurang memuaskan, dengan S&P 500 dan Nasdaq sedikit menguat tetapi Dow Jones sedikit melemah.
Toko Tokyo melemah lebih dari satu persen, setelah melonjak lebih dari dua persen pada hari Kamis, sementara Hong Kong, Shanghai, Singapura, dan Wellington juga melemah. Sydney, Seoul, Taipei, Manila, dan Jakarta sedikit menguat.
Dalam berita perusahaan, produsen cip kecerdasan buatan asal Tiongkok, Moore Threads Technology, melonjak lebih dari 450 persen pada debutnya di Shanghai setelah mengumpulkan US$1,13 miliar dalam penawaran umum perdana.
Sumber : CNA/SL