Paris | EGINDO.co – Jaksa penuntut Prancis sedang menyelidiki dugaan pesawat nirawak terbang di atas pangkalan kapal selam nuklir di pesisir Atlantik pada Kamis malam (4 Desember), ujar seorang jaksa yang bertanggung jawab atas urusan militer di kota Rennes, Jumat.
Jean-Marie Blin, seorang jaksa penuntut urusan militer, mengatakan bahwa penerbangan di atas wilayah udara Prancis telah dilaporkan sejak sekitar pukul 19.00 (Jumat, pukul 02.00 waktu Singapura) pada hari Kamis di Prancis hingga pukul 01.00 (08.00 waktu Singapura) pada Jumat pagi, dengan sebagian besar penampakan terjadi selama beberapa jam pertama.
Ia membantah laporan pers bahwa petugas polisi paramiliter telah menembaki pesawat nirawak yang diduga terbang di atas wilayah tersebut, tetapi mengatakan bahwa mereka telah mengambil “tindakan pencegahan”.
Penerbangan pesawat nirawak, yang sebagian besar tidak diketahui asalnya, telah mengganggu wilayah udara Eropa dalam beberapa bulan terakhir. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut serangan tersebut sebagai “perang hibrida”.
Rusia secara teratur membantah tuduhan bahwa mereka bertanggung jawab.
Pangkalan Ile Longue di barat laut Prancis menampung kapal selam bertenaga nuklir, menurut situs web angkatan laut. Masing-masing kapal selam dilengkapi dengan 16 rudal balistik yang membawa beberapa hulu ledak nuklir.
Blin mengatakan penyelidikan untuk saat ini difokuskan pada verifikasi apakah benar-benar ada drone di langit. “Beberapa laporan mungkin sepenuhnya khayalan, yang lain jauh lebih serius.”
Ia mengatakan laporan-laporan itu datang dari berbagai orang di lokasi, termasuk polisi dan perwira militer.
Sumber : CNA/SL