Surplus Perdagangan Vietnam dengan AS Capai Rekor, Ekspor Melonjak Meski Dikenai Tarif

Surplus Perdagangan Vietnam dengan AS Capai Rekor
Surplus Perdagangan Vietnam dengan AS Capai Rekor

Hanoi | EGINDO.co – Surplus perdagangan Vietnam dengan Amerika Serikat, pasar utamanya, naik menjadi $121,6 miliar dalam 11 bulan pertama tahun ini, menurut data resmi yang dirilis pada Sabtu (6 Desember), seiring lonjakan ekspor meskipun tarif AS diberlakukan pada Agustus.

Negara Asia Tenggara ini masih dalam perundingan untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan Washington, tetapi sejauh ini sebagian besar mengabaikan bea masuk 20 persen AS atas barang-barangnya, yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump untuk mengurangi kesenjangan perdagangan yang besar dengan negara tersebut.

Ekspor ke AS naik 22,5 persen secara tahunan (year-on-year) pada November, melampaui pengiriman ke seluruh dunia yang meningkat 15,1 persen, menurut badan statistik Vietnam.

Lonjakan ekspor ke AS menghasilkan rekor surplus perdagangan, yang pada periode Januari-November sudah jauh melampaui angka surplus perdagangan sepanjang tahun 2024, yang mencapai $104,5 miliar, menurut data Vietnam yang biasanya lebih konservatif daripada angka AS.

Data bea cukai AS terbaru adalah untuk bulan Agustus.

Namun, secara bulanan, ekspor Vietnam pada bulan November turun 7,1 persen menjadi $39,07 miliar, dan pengiriman ke AS turun 7,3 persen setelah penurunan 2,2 persen pada bulan Oktober. November merupakan bulan keempat berturut-turut di mana ekspor bulanan ke AS mengalami penurunan.

Vietnam mengatakan bulan lalu bahwa pihaknya sedang berupaya untuk segera menandatangani perjanjian perdagangan dengan AS, setelah kedua negara pada bulan Oktober mengatakan bahwa mereka telah menyepakati kerangka kerja untuk kesepakatan tersebut.

Vietnam pada bulan November mencatat surplus perdagangan keseluruhan sebesar $1,09 miliar, turun dari $2,6 miliar pada bulan Oktober.

Selama 11 bulan pertama tahun ini, ekspor naik 16,1 persen menjadi $430,14 miliar, sementara impor naik 18,4 persen menjadi $409,61 miliar.

Hal ini menghasilkan surplus perdagangan sebesar $20,53 miliar, didorong oleh neraca perdagangan positif dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang, yang lebih dari cukup untuk menutupi defisit dengan Tiongkok dan Korea Selatan.

Defisit perdagangan dengan Tiongkok pada periode Januari-November naik 38,1 persen secara tahunan menjadi $104,3 miliar.

Secara terpisah, harga konsumen pada bulan November naik 3,58 persen dibandingkan tahun sebelumnya, data tersebut menunjukkan, sementara produksi industri naik 10,8 persen.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top