Jakarta|EGINDO.co Bank Indonesia (BI) merilis kurs transaksi terbaru pada Rabu, 4 Desember 2025, mencatat nilai tukar rupiah yang relatif stabil terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Berdasarkan data resmi BI, kurs beli rupiah berada pada Rp16.548,84 per USD, sedangkan kurs jual mencapai Rp16.715,16 per USD.
Stabilitas ini terjadi di tengah dinamika pasar global yang cukup fluktuatif, termasuk ekspektasi perubahan suku bunga oleh Federal Reserve AS, tekanan inflasi di beberapa negara maju, serta sentimen geopolitik yang memengaruhi likuiditas pasar valuta asing.
Menurut pengamat ekonomi, rupiah yang relatif stabil ini didorong oleh beberapa faktor kunci, antara lain:
-
Kebijakan Moneter BI yang Adaptif
Bank Indonesia terus menyesuaikan kebijakan suku bunga dan operasi pasar terbuka untuk menjaga likuiditas rupiah, menstabilkan nilai tukar, serta mencegah volatilitas berlebihan yang dapat mengganggu aktivitas ekonomi domestik. -
Aliran Modal Asing yang Masuk Stabil
Investor asing masih menunjukkan minat terhadap pasar keuangan Indonesia, termasuk Surat Berharga Negara (SBN) dan pasar saham. Aliran modal masuk ini memberikan dukungan terhadap permintaan rupiah di pasar domestik. -
Kinerja Ekspor dan Neraca Perdagangan Positif
Data perdagangan menunjukkan surplus neraca perdagangan nonmigas yang turut memperkuat posisi rupiah. Komoditas unggulan seperti mineral, minyak sawit, dan batu bara masih menjadi kontributor utama pendapatan devisa. -
Sentimen Pasar Lokal yang Terkendali
Aktivitas korporasi, termasuk pembayaran utang luar negeri dan transaksi impor, berjalan normal sehingga fluktuasi mendadak pada kebutuhan valuta asing dapat diminimalisir.
Dari perspektif teknikal, para analis memprediksi rupiah memiliki rentang support di Rp16.500–16.550 per USD dan resistance di Rp16.700–16.750 per USD dalam beberapa hari ke depan, dengan kemungkinan penyesuaian minor sesuai dinamika pasar global.
BI menegaskan komitmennya untuk terus memantau pergerakan nilai tukar rupiah dan melakukan intervensi apabila diperlukan guna menjaga stabilitas moneter dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Stabilitas rupiah menjadi faktor penting dalam memastikan kepercayaan investor, kelancaran perdagangan, serta daya beli masyarakat.
Dengan kondisi ini, pelaku usaha dan masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam merencanakan transaksi valuta asing, terutama untuk kegiatan ekspor-impor, investasi, serta perjalanan internasional. (Sn)