PM Anwar Kunjungi Singapura 4 Desember, Pertemuan Pemimpin Kedua Negara

PM Anwar Ibrahim dengan PM Lawrence Wong
PM Anwar Ibrahim dengan PM Lawrence Wong

Singapura | EGINDO.co – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim akan mengunjungi Singapura pada hari Kamis (4 Desember) untuk menghadiri Retret Pemimpin Singapura-Malaysia ke-12 atas undangan mitranya dari Singapura, Lawrence Wong.

Retret tahunan ini merupakan platform utama bagi perdana menteri Singapura dan Malaysia untuk meninjau kerja sama bilateral, menjajaki peluang kolaborasi baru, dan memberikan panduan tentang cara memajukan hubungan kedua negara, ungkap Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) pada hari Rabu.

Tahun ini menandai 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Pada hari Kamis, Bapak Wong akan menjamu makan siang untuk Bapak Anwar, sebelum pertemuan antara delegasi kedua belah pihak. Kedua pemimpin juga merupakan menteri keuangan negara masing-masing.

Kedua pemimpin kemudian akan menyaksikan pertukaran nota kesepahaman di bidang-bidang kepentingan bersama seperti kerja sama kesehatan dan pemberantasan narkoba.

Hal ini akan “memperluas kerja sama bilateral dan meningkatkan pertukaran antara kedua belah pihak”, kata Kementerian Luar Negeri.

Perwakilan Menteri

PM Anwar akan didampingi oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia sekaligus Menteri Transisi Energi dan Transformasi Air Fadillah Yusof, Perdana Menteri Sarawak Abang Johari, Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan, Menteri Perhubungan Anthony Loke, Menteri Dalam Negeri Saifuddin Nasution, Pelaksana Tugas Menteri Perekonomian sekaligus Menteri Keuangan Kedua Amir Hamzah Azizan, dan Ketua Menteri Johor, Onn Hafiz Ghazi.

Delegasi Singapura juga akan beranggotakan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong, serta Menteri Koordinator Keamanan Nasional sekaligus Menteri Dalam Negeri K Shanmugam.

Turut hadir dalam retret ini adalah Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan, Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup sekaligus Menteri Hubungan Perdagangan Grace Fu, serta Menteri Ketenagakerjaan sekaligus Menteri Energi dan Sains dan Teknologi Tan See Leng.

Menteri Pembangunan Nasional Chee Hong Tat, Penjabat Menteri Urusan Muslim dan Menteri Senior Negara untuk Dalam Negeri Muhammad Faishal Ibrahim, dan Penjabat Menteri Transportasi dan Menteri Senior Negara untuk Keuangan Jeffrey Siow juga akan berada dalam delegasi tingkat tinggi.

Dalam retret para pemimpin terakhir di Putrajaya pada bulan Januari tahun ini, yang merupakan retret pertama antara Bapak Anwar dan Bapak Wong sebagai perdana menteri, kedua belah pihak menyepakati “jadwal waktu indikatif” untuk menentukan lokasi pasti batas maritim mereka di Selat Johor.

Pernyataan bersama mereka juga mencatat niat Singapura untuk membuka konsulat di Sabah dan Sarawak guna mempererat hubungan ekonomi dan hubungan antarmasyarakat antara Singapura dan Malaysia Timur.

Retret tersebut seharusnya diadakan pada bulan Desember tahun lalu, tetapi ditunda setelah Bapak Wong dinyatakan positif COVID-19.

Terkait isu terpisah mengenai pengelolaan wilayah udara, kedua belah pihak juga sepakat bahwa pengaturan delegasi untuk penyediaan layanan lalu lintas udara di Semenanjung Malaysia bagian selatan tidak memengaruhi kedaulatan.

Kedua pemimpin juga memberikan informasi terbaru tentang pelaksanaan putusan Mahkamah Internasional terhadap Pedra Branca, Middle Rocks, dan South Ledge, pulau-pulau kecil di pintu masuk timur Selat Singapura.

Gangguan Lalu Lintas

Sebagai bagian dari operasi keamanan untuk acara retret di Hotel The Ritz-Carlton, Millenia Singapore, polisi mengatakan awal pekan ini bahwa mereka akan melakukan pemeriksaan keamanan di sekitar lokasi acara.

“Masyarakat diimbau untuk mematuhi instruksi polisi secara ketat dan setiap pelanggaran akan ditindak tegas sesuai hukum,” ujar mereka.

Untuk memfasilitasi penyelenggaraan acara, sebagian jalan di Temasek Avenue dan beberapa jalur di sepanjang Raffles Boulevard dan Raffles Avenue akan ditutup mulai pukul 22.00 pada hari Rabu hingga pukul 23.59 pada hari Kamis.

Otoritas Penerbangan Sipil Singapura juga akan menetapkan Area Terbatas Sementara di atas tempat tersebut mulai pukul 9 pagi hingga 5.30 sore pada hari Kamis, yang melarang aktivitas udara seperti menerbangkan layang-layang dan pesawat tanpa awak seperti pesawat tanpa awak di dalam dan ke area tersebut.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top