Medan | EGINDO.com – Video viral kayu gelondongan ikut terbawa banjir di wilayah Sumatra Utara (Sumut) menjadi perhatian di media sosial. Vidio itu menjadi viral dalam sejumlah video yang tersebar di media sosial.
Banjir bandang yang menelan banyak korban jiwa itu memilukan masyarakat dan masyarakat menjadi geram melihat banjir bandang yang membawa muatan gelondongan kayu banjir di Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Sibolga.
Video viral kayu gelondongan ikut terbawa banjir di wilayah Sumatra Utara (Sumut) di media sosial itu mengundang berbagai komentar nitizen yang umumnya menyayangkan dan mengecam pemerintah yang tidak menindak illegal longging, pemalak liar dan pemberian izin kepada pengusaha yang mengelola hutan. Netizen menduga itu merupakan praktik illegal logging yang ikut memperparah banjir dan longsor dan konsesi hutan yang diberikan kepada perusahaan.
Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Dwi Januanto Nugroho memberikan penjelasan.Ia mengatakan, kayu gelondongan yang hanyut terbawa ini berasal dari kayu lapuk dan kayu tumbang akibat cuaca ekstrem.
Kemenhut sendiri mengklaim telah melakukan operasi-operasi di wilayah banjir terkait dengan modus operandi pencucian kayu melalui PHAT tersebut. “Khusus di wilayah banjir seperti Aceh Tengah statusnya sudah P21, Sumbar, Kepri, Tapanuli Selatan atau Sumut masih berproses,” kata Dwi Januanto Nugroho.@
Bs/timEGINDO.com