Colombo | EGINDO.co – Sebuah siklon melanda Sri Lanka pada hari Jumat (28 November), menewaskan 46 orang dan 23 lainnya hilang, kata para pejabat. Departemen Meteorologi memperingatkan bahwa badai tersebut dapat menguat saat bergerak melintasi pulau itu dalam 12 jam ke depan.
Sebagian besar korban jiwa disebabkan oleh tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras yang melebihi 300 mm selama 24 jam terakhir ketika Siklon Ditwah menghantam negara kepulauan itu, dengan wilayah timur dan tengah paling parah terkena dampaknya.
Di seluruh negeri, 43.991 orang dievakuasi ke sekolah dan tempat penampungan umum lainnya, kata Pusat Manajemen Bencana (DMC) dalam sebuah pernyataan, termasuk keluarga-keluarga yang terdampar di atap rumah.
Sekolah-sekolah tetap ditutup, layanan kereta api dihentikan, dan Bursa Efek Kolombo mengumumkan penghentian perdagangan lebih awal karena hujan deras terus berlanjut.
“Kami melanjutkan operasi penyelamatan di daerah-daerah yang paling parah terkena dampak, tetapi beberapa desa sulit dijangkau karena jalan-jalan terblokir tanah longsor … kami melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan semua orang,” ujar Brigadir S Dharmawickrema, Direktur Operasi Darurat di DMC, kepada Reuters.
Sri Lanka mungkin akan mengalihkan penerbangan dari bandara utamanya ke bandara Trivandrum atau Cochin di India selatan jika kondisinya memburuk, Menteri Pelabuhan dan Penerbangan Sipil Anura Karunathilake mengatakan kepada para wartawan.
Media lokal melaporkan bahwa enam penerbangan, termasuk dari Muscat, Dubai, New Delhi, dan Bangkok, telah dialihkan dari Bandara Internasional Bandaranaike di Kolombo.
Sumber : CNA/SL