Walhi Sumut Soroti Kerusakan Hutan sebagai Pemicu Utama Banjir dan Longsor

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Utara menegaskan bahwa serangkaian banjir dan longsor yang melanda sejumlah daerah di provinsi tersebut bukan sekadar akibat intensitas hujan yang tinggi, melainkan dipicu oleh kerusakan hutan yang semakin parah. Ekosistem Batang Toru disebut sebagai kawasan yang paling terdampak oleh aktivitas pembukaan lahan.

Dugaan deforestasi kian menguat setelah beredar rekaman video yang menunjukkan kayu-kayu gelondongan terseret arus banjir. Walhi menilai temuan ini mengindikasikan adanya aktivitas penebangan yang tidak terkendali serta pemberian izin perusahaan yang turut mempercepat degradasi kawasan hutan.

Hingga Rabu (26/11/2025), data sementara mencatat 24 korban meninggal dunia, sementara sejumlah warga lainnya masih dinyatakan hilang. Selain korban jiwa, bencana ini juga memicu kerusakan infrastruktur dan mengganggu aktivitas masyarakat di berbagai wilayah.

Daerah yang terdampak mencakup Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, Serdang Bedagai, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, hingga Kota Sibolga, Nias, dan Padangsidimpuan. Pemerintah daerah bersama tim penanggulangan bencana masih terus melakukan pencarian korban, pendataan kerusakan, serta upaya pemulihan di lapangan. (Sn)

Scroll to Top