IHSG Menguat di Awal Sesi, Prospek Penguatan Hingga Akhir Tahun Masih Terbuka

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (26/11/2025) dibuka dengan laju positif. Berdasarkan data RTI Infokom, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,13% ke posisi 8.533,27 pada pukul 09.03 WIB, setelah membuka sesi di level 8.533,88. Pada menit-menit pertama perdagangan, indeks bergerak di kisaran 8.529,73–8.547,41.

Performa pasar menunjukkan dinamika yang cukup hidup: 254 saham mencatat kenaikan, 191 mengalami pelemahan, sementara 211 lainnya tidak bergerak. Nilai kapitalisasi pasar BEI tercatat mencapai Rp15.635,29 triliun, mencerminkan stabilnya minat investor di tengah volatilitas global.

Menurut Head of Research Korean Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, keberhasilan IHSG bertahan di atas level 8.500 sejak awal pekan menjadi petunjuk bahwa pasar tengah berada dalam fase optimistis.

Wafi menyebutkan sejumlah faktor yang menjadi pendorong penguatan IHSG dalam beberapa hari terakhir, yaitu:

  • Penyesuaian portofolio dalam rebalancing MSCI, yang memicu masuknya arus dana.

  • Kembalinya aksi beli investor asing, setelah sempat mereda.

  • Sikap dovish The Fed yang membuat likuiditas global lebih lapang.

  • Pergerakan agresif di saham berkapitalisasi menengah serta komoditas yang terus mencatatkan kinerja solid.

Meskipun tren menguat masih dominan, Wafi mengingatkan bahwa kenaikan IHSG mencapai 21% sejak awal tahun, menandakan pasar berada pada area jenuh beli.

Ia menilai bahwa koreksi ke kisaran 8.250–8.350 merupakan bagian dari dinamika yang sehat dan tidak perlu dikhawatirkan berlebihan. Di sisi lain, sejumlah sektor kini menunjukkan valuasi yang bergerak ke area premium, terutama teknologi, second liner, dan energi terbarukan, sehingga para pelaku pasar perlu lebih selektif.

Selain itu, perubahan kebijakan bank sentral AS, ketegangan geopolitik, pergerakan tingkat imbal hasil obligasi AS, dan rotasi sektor yang makin cepat turut menjadi faktor yang patut diantisipasi.

Menjelang tutup tahun, Wafi tetap optimistis. Ia menilai peluang terjadinya Santa Claus rally dan window dressing masih besar, terutama karena investor institusi biasanya mengangkat saham berfundamental kuat untuk mempercantik kinerja portofolio.

Dengan mempertimbangkan kondisi eksternal dan internal yang ada, Wafi menyebut bahwa IHSG memiliki peluang yang cukup besar untuk mendekati level 8.900, selama sentimen global tidak mengalami perubahan signifikan. (Sn)

 

Scroll to Top