Beijing | EGINDO.co – Peluncuran luar angkasa darurat pertama Tiongkok berlangsung tanpa insiden pada Selasa (25 November), seiring negara tersebut mengatasi risiko keselamatan di stasiun luar angkasa berawaknya setelah sebuah wahana antariksa rusak di orbit awal bulan ini.
Wahana antariksa tak berawak Shenzhou-22 lepas landas dengan roket Long March-2F dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Tiongkok barat laut pukul 12.11 siang, menurut Badan Antariksa Berawak Tiongkok (CMSA).
“Wahana antariksa tersebut berhasil lepas landas dari roket dan memasuki orbit yang direncanakan. Misi peluncuran ini sepenuhnya sukses,” kata CMSA dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di akun WeChat resminya.
Video yang dibagikan oleh stasiun penyiaran pemerintah Tiongkok, CCTV, menunjukkan roket tersebut melesat ke luar angkasa, dengan Bumi terlihat di latar belakang saat wahana tersebut memasuki orbit.
Wahana antariksa tersebut melakukan perjalanan ke stasiun luar angkasa Tiangong yang dihuni secara permanen di Tiongkok, dan berlabuh pada pukul 3.50 sore, menurut CCTV.
Suku Cadang dan Bahan Makanan
Pesawat Shenzhou-20 seharusnya membawa tiga astronaut Tiongkok kembali ke Bumi pada 5 November, tetapi dianggap tidak layak terbang setelah jendela kapsulnya retak akibat apa yang diduga CMSA sebagai dampak dari puing-puing antariksa.
Insiden tersebut memaksa otoritas antariksa Tiongkok pada 14 November untuk mengerahkan satu-satunya pesawat yang masih laik terbang, Shenzhou-21, yang telah tiba di stasiun antariksa pada akhir Oktober, membawa tiga astronaut baru.
Dengan keberangkatan Shenzhou-21 enam bulan lebih awal dari jadwal, kru di Tiangong dibiarkan tanpa pesawat antariksa yang laik terbang selama 11 hari, sebuah risiko keselamatan yang telah dihilangkan oleh kedatangan Shenzhou-22.
“Peluncuran darurat ini adalah yang pertama bagi Tiongkok, tetapi saya berharap ini akan menjadi yang terakhir dalam perjalanan umat manusia melalui antariksa,” kata pejabat CMSA, He Yuanjun, kepada CCTV.
Shenzhou-22 berangkat dengan membawa pasokan medis, suku cadang untuk Tiangong, dan peralatan untuk memperbaiki retakan jendela Shenzhou-20, yang masih berlabuh di stasiun luar angkasa.
Perlengkapan lainnya termasuk buah dan sayuran segar, serta sayap ayam, steak, dan kue yang dapat dimasak oleh para astronaut menggunakan “oven luar angkasa” yang terpasang di Tiangong.
Wahana antariksa ini akan tetap berlabuh hingga sekitar April 2026, ketika akan digunakan untuk mengangkut awak Shenzhou-21 kembali ke Bumi, menurut CMSA.
Penyebaran Cepat
Sejak 2021, misi Shenzhou Tiongkok telah mengirimkan tiga astronaut ke Tiangong untuk tinggal selama enam bulan. Protokol keselamatan Tiongkok selalu mewajibkan roket pembawa cadangan dan wahana antariksa Shenzhou untuk selalu siaga.
Dengan wahana Shenzhou-22 dan roket pembawanya yang sudah ditempatkan di pusat peluncuran Jiuquan, hanya butuh 16 hari bagi otoritas antariksa Tiongkok untuk melaksanakan prosedur peluncuran darurat, menurut He dari CMSA. Jadwal peluncuran normal untuk misi Shenzhou adalah sekitar 45 hari.
Tahun lalu, dua astronaut NASA yang seharusnya tinggal seminggu di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tertahan di sana selama sembilan bulan karena kerusakan propulsi pada wahana Boeing Starliner yang sedang mereka uji. Setelah serangkaian penundaan, mereka akhirnya kembali ke Bumi pada bulan Maret dengan kapsul SpaceX.
AS dan Tiongkok sedang mempelajari protokol operasional dan teknologi antariksa masing-masing secara saksama seiring mereka berlomba untuk mendaratkan astronaut di bulan sebelum atau pada tahun 2030.
Sumber : CNA/SL