Pelestarian Benda Filateli sebagai Artefak Budaya, Workshop dan Pameran PD PFI Sumut

PD PFI Sumatera Utara foto bersama dengan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumut Kementerian Kebudayaan dan Executive General Manager Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Medan dan para peserta
PD PFI Sumatera Utara foto bersama dengan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumut Kementerian Kebudayaan dan Executive General Manager Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Medan dan para peserta

Medan | EGINDO.com – Pelestarian benda filateli (Benfil) sebagai Artefak Budaya sejalan dan selaras dengan Undang-undang (UU) yang mengatur tentang pemajuan kebudayaan adalah UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang mana UU tersebut disahkan pada 27 April 2017 dan berfungsi sebagai payung hukum pertama untuk mengelola kekayaan budaya Indonesia dengan menempatkan masyarakat sebagai pemilik dan penggerak kebudayaan nasional.

Hal itu dikatakan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumut Kementerian Kebudayaan Sukro Nedi, S.Si, M.A yang diwakili Suci Rahmadayani ketika memberikan sambutan pada acara Workshop dan Pameran Benda Filateli (Benfil) Sumatera Utara (Sumut) yang dilaksanakan Pengurus Daerah (PD) Perkumpulan Penggemar Filateli Indonesia (PFI) Sumatera Utara (Sumut) pada Sabtu (22/11/2025) di Kantor Pos Cabang Utama Medan, Sumatera Utara.

Sekretaris PD PFI Sumatera Utara Agus Kirnanda, SE, M.Si menyajikan materi Pelestarian Benda Filateli sebagai Artefak Budaya khususnya budaya di Sumatera Utara

Menurut Suci Rahmadayani apa yang dilakukan PD PFI Sumatera Utara sudah sangat tepat dimana prangko dan benda benda filateli lainnya sudah menjadi artefak budaya. “Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumut Kementerian Kebudayaan terus mendorong untuk pemajuan kebudayaan dan PD PFI Sumatera Utara terpilih untuk melaksanakannya,” kata Suci Rahmadayani.

Diharapkannya sejalan dengan UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dimana masyarakat sebagai pemilik dan penggerak kebudayaan nasional dapat berperan aktif sebagaimana yang dilakukan PFI Sumatera Utara dari prangko dan benda-benda filateli.

Ketua PD PFI Sumut Syahniman di area pameran bersama pengurus PFI Sumut menjelaskan tentang prangko dari Sumatera Utara kepada wartawan media cetak, elektronik dan online

Workshop dan Pameran Benda Filateli (Benfil) Sumatera Utara (Sumut) di Kantor Pos Cabang Utama Medan, Sumatera Utara dibuka oleh Executive General Manager PT. Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Medan Yogi Dwinanto diwakili Deputi Executive General Manager PT. Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Erwin Sinaga mengapresiasi apa yang telah dilakukan Pengurus Daerah (PD) Perkumpulan Penggemar Filateli Indonesia (PFI) Sumatera Utara.

Menurut Erwin Sinaga apa yang dilakukan PD PFI Sumatera Utara dapat ditindaklanjuti dan diteruskan untuk masa mendatang. “Benda-benda filateli seperti prangko memiliki arti besar sebagai edukasi dalam perjalanan sejarah satu bangsa, dengan prangko sejarah itu dapat diketahui. Ingat jasmerah yang artinya jangan melupakan sejarah,” katanya.

Sebelum dibuka acara Workshop dan Pameran Benda Filateli didahului dengan upacara nasional dengan melagukan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan laporan kegiatan oleh Ketua Pengurus Daerah (PD) Perkumpulan Penggemar Filateli Indonesia (PFI) Sumatera Utara Drs. Syahniman M.Si yang melaporkan kegiatan berlangsung atas kolaborasi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumut Kementerian Kebudayaan dengan PD PFI Sumatera Utara dan PT. Pos Indonesia Kantor Cabang Utama kota Medan.

Syahniman melaporkan Workshop dan Pameran yang dilaksanakan dimaksudkan untuk wahana pelestarian benda filateli sebagai Artefak Budaya. PFI Sumatera Utara sebagai wadah berkumpulnya para filatelis yakni penggemar Filateli Indonesia melihat prangko dan benda-benda fiateli sebagai warisan budaya Indonesia yang menjadi artefak budaya. “Selembar prangko bercerita banyak tentang satu negara, satu bangsa maka menjadi artefak budaya bangsa itu sendiri,” katanya.

Workshop dan Pameran menampilkan pemateri Sekretaris PD PFI Sumatera Utara Agus Kirnanda, SE, M.Si dengan menyajikan materi Pelestarian Benda Filateli sebagai Artefak Budaya khususnya budaya di Sumatera Utara dimana dengan prangko bercerita tentang peninggalan budaya bangsa seperti Cerana yakni tepat sirih berbentuk dulang berkaki terbuat dari kuningan yang ada dalam kehidupan masyarakat Melayu juga ada dalam prangko seri kebudayaan Indonesia.

“Pakaian-pakaian pengantin dari Sumatera Utara, alat musik tradisional Batak Toba yang dimainkan dengan cara dipetik bernama Hasapi ada dalam prangko. Begitu juga dengan penanggalan atau kalender dari suku Batak Toba juga ada dalam prangko. Jadi prangko hadir sebagai artefak budaya di Sumatera Utara dan Indonesia,” kata Agus Kirnanda.

Workshop dan Pameran PD PFI Sumut itu mendapat sambutan hangat dari para siswa dan mahasiswa dengan semangat ingin mengetahui seluk beluk prangko dan benda-benda filateli yang terkait dengan sejarah dan peninggalan budaya bangsa Indonesia yang patut dilestarikan.

Pengunjung melihat pameran prangko dari Sumatera Utara, apa saja yang ada di Sumatera Utara

Disamping Workshop juga dilakukan pameran benda-benda filateli berupa prangko-prangko tentang Sumatera Utara yang menjadi perhatian khusus dari para peserta workshop yang umumnya generasi milinial dan Gen Z melihat tampilan prangko yang dipamerkan.

“Pameran prangko dari Sumatera Utara memberikan gambaran, pengetahuan, edukasi tentang budaya, tokoh dan apa saja yang ada di Sumatera Utara, mulai dari keindahan alam, seperti Danau Toba, Istana Maimun, pahlawan nasional dari Sumatera Utara sampai kepada pujangga daerah ini ada dalam prangko dan itu kita pamerkan agar dikenal serta dilestarikan sebagai artefak budaya,” kata Ketua PFI Sumatera Utara Syahniman di area pameran bersama pengurus PD PFI Sumatera Utara, H. Lukman Yanis, Ir. Fadmin Malau, Dra. Euis Juniwati Carkadi, Lawren Siswoyo, Marianna Sitanggang, S.Sos, Murni Damanik, Suryana Panggabean, Fatmawati Lubis kepada wartawan disela sela acara.

Workshop dan Pameran PD PFI Sumut yang dihadiri hampir 100 orang peserta itu terdiri dari para siswa sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di kota Medan dan kota Binjai, para mahasiswa dari Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan, mahasiswa Politeknik Kesehatan YRSU Dr Rusdi Medan, Mahasiswa Fakultas Sejarah Universitas Medan (Unimed), Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, Komunitas Filateli Batubara, Komunitas Filateli Binjai, para guru SMA, para dosen dan para filatelis era tahun 80-an dan 90-an yang ada di Sumatera Utara dan datang dari luar negeri.@

M. Yas/timEGINDO.com

Scroll to Top