Jakarta|EGINDO.co Harga karbon di China mengalami lonjakan signifikan setelah pemerintah memperkenalkan regulasi baru yang mewajibkan sektor-sektor beremisi tinggi termasuk baja, aluminium, dan semen untuk berpartisipasi dalam pasar karbon nasional. Kenaikan harga ini terjadi karena pelaku industri bergegas mengamankan kuota emisi sebelum batas waktu pengetesan yang dijadwalkan dimulai pada akhir tahun, sehingga membalikkan tren penurunan yang sebelumnya disebabkan oleh kelebihan pasokan kredit.
Kementerian Ekologi dan Lingkungan mengungkapkan bahwa pemerintah akan secara bertahap mengurangi alokasi izin emisi guna memperketat pasar. Selain itu, cakupan perdagangan karbon akan diperluas ke sektor kimia, petrokimia, penerbangan, dan industri kertas. Pemerintah menargetkan seluruh sektor industri besar sudah tercakup dalam sistem ini pada 2027.
Dalam jangka panjang, pasar karbon nasional diharapkan mampu berkontribusi terhadap penurunan emisi hingga 10% pada 2035. Namun demikian, sejumlah analis menilai harga izin yang berlaku saat ini masih belum cukup tinggi untuk mendorong investasi berskala besar dalam teknologi rendah karbon. Pemerintah pun menghadapi tantangan untuk memastikan mekanisme pasar berjalan efektif dalam mempercepat transformasi energi bersih sekaligus menjaga daya saing industri. (Sn)