Medan | EGINDO.com – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-130 Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada 16 Desember 2025 mendatang dengan mengusung semangat “Bersama Rakyat, Indonesia Maju” menghadirkan ratusan pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan usaha pembiayaan Ultra Mikro (UMi) pada berbagai daerah di Indonesia termasuk di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Untuk di kota Medan dilakukan dengan menghadirkan sebanyak 80 UMKM dari Sumatra Utara (Sumut) pada Jelajah Kuliner Indonesia (JKI) 2025, di Lapangan Benteng Medan dari 14 hingga 16 November 2025 dimana program yang merupakan inisiatif dari Badan Pengaturan BUMN sebagai bentuk nyata untuk memperluas pasar UMKM dan mendorong digitalisasi lewat platform digital PaDi UMKM.
Bazar UMKM itu melibatkan para pelaku UMKM kuliner yang menyajikan aneka hidangan dari berbagai daerah di Indonesia. Melalui kegiatan itu masyarakat dapat menikmati kekayaan cita rasa Nusantara, mulai dari kuliner tradisional khas Sumatera Utara hingga jajanan ikonik dari berbagai wilayah lainnya.
Regional CEO BRI Medan, John Sarjono, mengatakan program strategis dan kehadirannya tidak hanya diharapkan bisa menjadi wadah untuk menikmati kuliner tapi juga memperluas ekosistem ekonomi lokal. “Kita berharap Jelajah Kuliner Indonesia 2025 selama tiga hari di Lapangan Benteng bisa memberikan manfaat bagi perkembangan UMKM dan pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.
Menurut John Sarjono, Regional CEO BRI Medan itu JKI 2025 merupakan program strategis yang selaras dengan agenda transformasi BUMN dalam memperluas inklusi ekonomi dan memperkuat peran UMKM. Bazar kuliner memiliki daya serap tenaga kerja yang besar dan peluang pertumbuhan yang sangat baik. JKI menjadi momentum penting untuk menonjolkan potensi UMKM sekaligus menyediakan ruang bagi pelaku usaha untuk tumbuh, membangun koneksi dan memperbesar peluang ke depan.
Sementara itu Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, saat pembukaan Jelajah Kuliner Indonesia 2025, di Lapangan Benteng, Medan, pada Jumat (14/11/2025) mengatakan, bentuk bazar UMKM merupakan salah satu perluasan dari produk-produk UMKM. Selain lewat bazar, ada juga platform digital yakni PaDi UMKM dimana buyer atau pembeli grup BUMN bisa bertemu pelaku UMKM di satu platform. Di saat yang sama, satu UMKM bisa dilihat oleh buyer grup.
Hadir sewaktu meresmikan pembukaan JKI 2025, Loto Srinaita Ginting, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM BP BUMN, Yuda Pratiwi Setiawan, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Utara, mewakili Gubernur Bobby Nasution, Citra Effendri Capah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Medan, mewakili Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas, Anwar Syarif, Kepala Bidang Koperasi dan UKM Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan.

Tidak hanya di kota Medan, sebelumnya juga hadir di Jakarta. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan, BRI terus memberikan dukungan nyata agar para pengusaha UMKM dapat berkembang dan naik kelas.
Wujud konkret dari komitmen tersebut adalah dengan partisipasi 720 pengusaha UMKM binaan BRI dalam Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro yang diselenggarakan oleh Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Kegiatan itu dilaksanakan pada Rabu, 22 Oktober 2025 lalu di Sport Center Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, dan melibatkan total 1.200 pelaku usaha mikro dari berbagai wilayah dan latar belakang usaha.
Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro merupakan pusat layanan terpadu yang memudahkan pelaku usaha mikro dalam mengakses legalitas, perlindungan hukum, dan fasilitas pemerintah yang sebelumnya sulit dijangkau. Diselenggarakan pada berbagai daerah, festival itu telah melibatkan ribuan pelaku usaha mikro yang selama ini menjalankan usahanya dengan berbagai keterbatasan.
Bagi pengusaha UMKM, manfaat festival itu sangat nyata seperti kemudahan memperoleh legalitas usaha, perlindungan merek dan produk, peningkatan daya saing di pasar, kepercayaan konsumen yang lebih tinggi, kemudahan akses pembiayaan, serta terbukanya peluang kemitraan dan ekspor. Dengan semakin banyaknya pelaku usaha mikro yang mendapatkan legalitas dan pendampingan, UMKM Indonesia diharapkan tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berdaya saing secara berkelanjutan, baik di tingkat nasional maupun global.
BRI menghadirkan para pelaku UMKM binaan untuk tampil dan memperkenalkan produk-produk unggulan mereka kepada masyarakat luas. Tidak hanya sebagai ajang promosi, festival itu juga menjadi wadah edukasi, kolaborasi, dan pemberdayaan yang mendorong pelaku usaha untuk terus tumbuh secara berkelanjutan.
Direktur Mikro BRI, Akhmad Purwakajaya mengungkapkan, bahwa BRI terus memperkuat ekosistem pembiayaan mikro dengan dukungan teknologi, edukasi, serta kemudahan akses layanan perbankan. Melalui keikutsertaan UMKM binaan dalam festival ini, BRI berharap dapat membangun ekosistem usaha mikro yang kuat, tangguh, dan adaptif terhadap perubahan zaman. “Sebagai bank yang lahir dan tumbuh bersama rakyat, BRI konsisten untuk menjadi rumah besar bagi pengusaha UMKM. Kami ingin memastikan bahwa setiap pelaku usaha, sekecil apa pun, memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan naik kelas,” katanya menegaskan.
Menurut Akhmad, hingga September 2025 BRI telah mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp130,2 triliun kepada 2,8 juta debitur, atau setara 74,40% dari total alokasi KUR BRI tahun 2025 sebesar Rp175 triliun. Penyaluran KUR BRI hingga akhir September 2025 tetap didominasi oleh sektor produksi, yang mencakup pertanian, perikanan, perdagangan, industri pengolahan dan jasa lainnya, dengan porsi sebesar 64,31% dari total penyaluran. Sektor pertanian menjadi kontributor utama dengan pembiayaan mencapai Rp58,37 triliun atau setara 44,83% dari keseluruhan KUR yang telah disalurkan BRI. Capaian itu merefleksikan komitmen BRI dalam memperkuat sektor riil dan menjaga ketahanan pangan nasional.
Program KUR BRI bukan sekadar pembiayaan, tetapi juga sarana pemberdayaan. Melalui pendampingan usaha, pelatihan digital, dan integrasi ke dalam ekosistem, BRI berupaya agar UMKM tidak hanya memperoleh modal, tetapi juga mendapatkan nilai tambah dalam hal kapasitas usaha dan literasi keuangan. “Kami berkomitmen untuk terus hadir sebagai mitra utama bagi pelaku usaha mikro, dengan menyediakan akses pembiayaan yang mudah, perlindungan dari risiko usaha melalui asuransi mikro, serta mendorong transformasi digital agar UMKM dapat menembus pasar yang lebih luas,” kata Akhmad menjelaskan.
Sementara itu dalam sambutan pembukaan, Wakil Menteri UMKM RI, Helvi Yuni Moraza menyampaikan, bahwa kegiatan Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro bertujuan menaikkan kelas UMKM sekaligus menjamin keberlangsungan usaha mereka, melalui pelatihan, perizinan, pembiayaan, hingga literasi keuangan.
Katanya pemerintah melalui Kementerian UMKM terus berupaya menghadirkan berbagai program nyata untuk memperkuat sektor usaha mikro. Salah satu langkah konkret adalah menghadirkan layanan terpadu dalam festival agar pelaku UMKM dapat langsung mengakses berbagai fasilitas yang dibutuhkan.@
Fadmin Malau/timEGINDO.com