Medan | EGINDO.com – Poltak Tarihoran (32) seorang pedagang pengumpul buah-buahan di Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang kerjanya setiap hari dari kampung ke kampung melihat kelapa milik warga yang siap dipanen untuk dibeli dari pemilik pohon kelapa.
Rutinitas setiap hari kecuali hari Minggu atau hari libur, Poltak Tarihoran bersama seorang pembantunya sebagai pemanjat pohon kelapa menyelusuri kampung-kampung atau desa-desa yang ada di Kecamatan Sorkam untuk mengumpulkan kelapa milik penduduk untuk dibeli dan kemudian dijual kembali kepada pedagang kelapa di kota Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara.
Poltak Tarihoran berprofesi sebagai pedagang pengumpul buah kelapa dan sekaligus sebagai supir pik-up yang membawa buah kelapa yang berhasil mereka beli dari pemilik pohon kelapa. Pekerjaan sebagai pedagang pengumpul buah kelapa dan sebagai supir pik-up serta mengatur seorang pembantunya bernama Marihot Silalahi (21) untuk memanjat pohon kelapa menyita waktunya seharian dari pagi hingga petang.
Hampir tidak ada waktu tersisa untuk pekerjaan lain, termasuk untuk bertransaksi, membayar hutang piutang secara manual. Poltak Tarihoran seorang nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Namun, Poltak Tarihoran belum mengetahui layanan apa saja yang disediakan BBRI kepada para nasabahnya.
Hingga satu hari Poltak Tarihoran mendapat informasi dari temannya sesama pedagang pengumpul buah kelapa bahwa untuk urusan yang dikeluhkan Poltak Tarihoran karena sulit dilakukannya secara manual disebabkan ketiadaan waktunya itu kini terjawab sudah. Tidak perlu lagi mengeluh sebab dapat dilakukan disela-sela kerja rutinitas yang tidak bisa ditinggalkannya.
Kini Poltak Tarihoran dapat melakukan apa yang dikeluhkannya selama ini dengan mengakses berbagai kebutuhannya untuk bertransaksi hanya dalam satu genggaman tangannya. Semua bisa dilakukan tanpa ribet, bikin mudah semua urusan serta nyaman dan aman.
Digital Banking BRI merupakan layanan bikin mudah, tidak ribet jadi nyaman dan aman. BBRI mencatat porsi layanan digital banking telah mendominasi hingga 99,1 persen dari total transaksi BRI dan kurang dari 1 persen sisanya merupakan transaksi di outlet konvensional. Hal itu telah dirasakan Poltak Tarihoran selaku nasabah.
Apa yang dirasakan Poltak Tarihoran menurut keterangan resmi Corporate Secretary BRI Dhanny pada 27 September 2025 lalu menyebutkan optimalisasi jaringan e-channel maupun layanan digital banking menjadi fondasi penting dalam memperkokoh peran BRI sebagai bank besar di Indonesia.
Dhanny mengatakan seluruh kanal yang ada menjadi pilihan utama nasabah dalam bertransaksi dengan mudah, cepat, dan aman. Diungkapkannya akselerasi digitalisasi BRI tercermin dari dominasi transaksi digital serta upaya perusahaan dalam mengoptimalkan seluruh jaringan maupun channel digital banking yang dimiliki.
“Saat ini, ekosistem digital banking BRI mencakup ATM, CRM, BRILink, Internet Banking dan super apps BRImo. Kehadiran kanal-kanal tersebut saling melengkapi untuk menghadirkan akses yang merata bagi masyarakat baik di perkotaan maupun di pelosok desa
Sebagai gambaran, pada akhir Juni 2025 jumlah e-channel BRI telah mencapai 702 ribu unit, yang terdiri dari 10.650 unit ATM, 9.007 unit CRM dan 682.370 merchant,” kata Dhanny.
Pantas saja Poltak Tarihoran yang terus berada dari desa ke desa itu bisa mengaksesnya dengan mudah, tidak ribet, aman dan nyaman. Jaringan yang luas dan tersebar itu memastikan nasabah Poltak Tarihoran dapat mengakses berbagai layanan perbankan mulai dari tarik dan setor tunai, transfer, pembayaran tagihan, hingga belanja di merchant mitra kapan pun dan di mana pun.
Dhanny juga menjelaskan bahwa perluasan layanan diwujudkan melalui AgenBRILink yang kini menjadi tulang punggung inklusi keuangan di tingkat desa. Hingga Agustus 2025, jumlah AgenBRILink mencapai lebih dari 1 juta agen yang tersebar di 66.691 desa, atau setara 80,96 persen dari total desa di Indonesia.
Disamping itu volume transaksi yang dilakukan melalui AgenBRILink telah mencapai Rp1.145,22 triliun dengan total lebih dari 734 juta transaksi dalam delapan bulan tahun 2025. Dari seluruh kanal tersebut, BRImo menjadi pilar penting transformasi digital BRI. Tercatat, per Agustus 2025, pengguna BRImo tumbuh 20,35 persen YoY menjadi 43,9 juta. Pada periode yang sama, nilai transaksi BRImo meningkat 25,05 persen YoY menjadi Rp4.436,49 trilliun, dan jumlah transaksi BRImo turut naik sebesar 27,22 persen YoY menjadi 3,51 miliar transaksi.
Kemudian untuk kemudahan kini dilengkapi lebih dari 100 fitur, super app memudahkan nasabah mengakses berbagai kebutuhan transaksi dalam satu genggaman, mulai dari top up e-wallet untuk pembayaran digital, isi ulang saldo BRIZZI untuk transaksi contactless di tol dan transportasi umum, hingga BRI Virtual Account (BRIVA) untuk pembayaran tagihan listrik, air, dan internet secara instan.@
Fadmin Malau/timEGINDO.com