Oleh: Ir. Fadmin Malau
JUNAIDI TANJUNG (62) seorang petani di Desa Sipodang Kecamatan Sosor Gadong, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menuturkan harapannya sebagai petani adanya peningkatan kesejahteraan dan harapan itu dirasakannya sangat sulit diwujudkan apa bila akses terhadap pupuk berkualitas belum didapatkan.
“Nasib petani kini tergantung kepada adanya pupuk. Bila ada pupuk berkualitas, jangan sampai ada pupuk palsu, pupuk harus tersedia di pasar, harganya harus terjangkau,” katanya mengharapkan ketika ditanya sewaktu melakukan liputan pada Hari Tani Nasional 24 September 2025 lalu.
Ternyata harapan Junaidi Tanjung itu adalah harapan hampir semua petani di Indonesia pada saat momen Hari Tani Nasional itu. Pasalnya, petani masih sulit mendapatkan pupuk yang berkualitas, murah dan meriah sehingga kebutuhan pupuk bagi tanaman sulit untuk terpenuhi. Menurut para petani, pasar produksi hasil pertanian yang stabil dan harga yang menguntungkan adalah harapan petani. Mereka menanti kebijakan pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan dan pemerintah melakukan pengurangan impor pangan.
Memang bagi Indonesia sektor pertanian menjadi satu pilar utama dalam pembangunan Indonesia selama bertahun-tahun. Indonesia menginginkan dari sawah padi yang hijau hingga perkebunan yang subur. Target sektor pertanian di Indonesia harus dapat memberikan makanan, penghidupan, dan mata pencaharian untuk jutaan orang di seluruh pelosok negeri.
Keinginan pemerintah Indonesia ternyata juga keinginan semua petani Indonesia. Namun, sektor pertanian masih menghadapi sejumlah tantangan yang harus segera diatasi. Untuk itu, pertanian di Indonesia harus terus berinovasi dan mengadopsi metode pertanian berkelanjutan. Pertanian Indonesia harus menggunakan teknologi, pemupukan yang tepat, pengelolaan air yang bijak dan diversifikasi tanaman. Hal itu maka akan dapat mempercepat membantu para petani meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerugian hasil panen.
Disamping itu pertanian keberlanjutan adalah kunci masa depan pertanian Indonesia. Petani dan para pembuatan kebijakan harus berusaha untuk menjaga tanah, air dan sumber daya alam lainnya agar tetap subur dan terjaga. Petani berharap adanya kebijakan yang menjamin harga jual hasil produksi pertanian yang stabil dan menguntungkan, serta anggaran pemerintah untuk membeli gabah petani agar harga tidak anjlok saat panen. Hal yang sangat penting adanya akses untuk mendapatkan pupuk berkualitas, keterbatasan akses terhadap pupuk berkualitas perlu diatasi segera melalui peningkatan distribusi dan edukasi pemupukan berimbang.
Kolaborasi Pemerintah dengan Petani
Petani adalah orang mulia maka dari itu perlu kolaborasi pemerintah dengan petani dimana kebijakan, regulasi tentang pertanian dilakukan pemerintah untuk kemajuan bersama mewujudkan pangan yang berdaulat. Pemerintah harus membangun industri pupuk untuk mewujudkan pangan berdaulat. Meningkatkan kapasitas produksi pupuk nasional, melakukan pendampingan petani dengan program penyediaan pupuk subsidi dan pupuk non-subsidi yang berkualitas dan terjangkau oleh semua petani.

Langkah kongkrit harus dilakukan untuk mendukung produktivitas pertanian, memastikan pasokan pangan berkelanjutan dari produksi dalam negeri. Untuk itu perlu melakukan revitalisasi pabrik pupuk yang sudah tua, mengganti pabrik pupuk dengan teknologi modern dan ramah lingkungan. Revitalisasi pabrik pupuk harus fokus kepada pengurangan biaya produksi agar harga pupuk lebih terjangkau bagi para petani. Pabrik pupuk baru dengan teknologi terbaru diharapkan meningkatkan efisiensi, meningkatkan kapasitas produksi pupuk nasional secara terus-menerus sehingga dapat memastikan ketersediaan pupuk yang cukup untuk mendukung produksi hasil pertanian.
Kemudian memperkuat distribusi pupuk ke seluruh wilayah, termasuk daerah-daerah yang membutuhkan sehingga tidak terjadi kelangkaan pupuk pada daerah-daerah tertentu disebabkan distribusi yang tidak lancar. Hal itu disebabkan pupuk merupakan salah satu komponen penting atau penentu keberhasilan bagi sektor pertanian, karena kontribusi pupuk pada produktivitas pertanian mencapai 62 persen.
Kontribusi pupuk pada produktivitas pertanian yang cukup besar itu diambil alih oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku pelaksana kebijakan pupuk bersubsidi untuk memastikan availability atau ketersediaan dan affordability atau keterjangkauan harga. Hal itu dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional.
Menurut Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi pada acara Rembuk Tani yang digelar di Mojokerto, Jawa Timur, pada Minggu 1 Juni 2025 lalu bahwa kini Pupuk Indonesia memiliki kapasitas produksi pupuk sebesar 14,5 juta ton per tahun dan alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah tahun 2025 sebesar 9,55 juta ton.
Dari data itu Rahmad Pribadi mengakui availability atau ketersediaan pupuk buat para petani kondisinya aman, dimana kini tersebar 27.000 kios resmi pupuk bersubsidi di seluruh Indonesia yang dapat diakses para petani. Pupuk Indonesia telah mengimplementasikan digitalisasi pada semua kios yang ada dengan aplikasi i-Pubers. Digitalisasi menjadi penting karena dapat mengetahui berapa banyak pupuk yang sudah dialokasikan dan berapa banyak pupuk yang masih tersisa atau belum dialokasikan secara real time di Indonesia.
Availability atau ketersediaan pupuk buat para petani kondisinya aman adalah keinginan, harapan Junaidi Tanjung dan juga keinginan, harapan semua petani di Indonesia. Pupuk Indonesia mengimplementasikan digitalisasi pada semua kios yang ada dengan aplikasi i-Pubers untuk mengetahui secara pasti berapa banyak pupuk yang sudah dialokasikan dan berapa banyak pupuk yang masih tersisa atau belum dialokasikan secara real time di Indonesia akan menjawab keinginan, harapan dan juga menjawab kecemasan para petani akan tersedianya pupuk. Keinginan, harapan dan kecemasan para petani akan tersedianya pupuk satu hal yang sangat wajar karena hampir 62 persen keberhasilan produktivitas pertanian ditentukan oleh kontribusi pupuk.
Langkah kongkrit mendukung produktivitas pertanian untuk memastikan pasokan pangan berkelanjutan dari produksi dalam negeri dengan melakukan revitalisasi pabrik pupuk yang sudah tua, mengganti pabrik pupuk dengan teknologi modern dan ramah lingkungan. Tentunya revitalisasi pabrik pupuk agar terjadi pengurangan biaya produksi sehingga harga pupuk lebih terjangkau bagi para petani telah diwujudkan oleh Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, Pupuk Indonesia membangun satu pabrik untuk menggantikan dua pabrik yang sudah tua dan hal itu dapat melakukan penghematan mencapai Rp 1,5 triliun per tahun.
Kolaborasi pemerintah dengan para petani mutlak dilakukan agar swasembada pangan, ketahanan pangan dan pangan berdaulat dapat diwujudkan dalam kehidupan nyata sehari-hari para petani Indonesia. Untuk itu industri pupuk yang kuat merupakan fondasi untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
Industri pupuk berperan mendukung swasembada pangan melalui penyediaan pupuk yang memadai, modernisasi produksi, serta program distribusi yang efektif. Peran penting industri pupuk dijalankan oleh Pupuk Indonesia (Persero) sebagai holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pupuk. Peran industri pupuk dalam ketahanan pangan memastikan pasokan nutrisi bagi tanaman untuk meningkatkan hasil panen. Hal itu karena menjadi kunci dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional. Industri pupuk berperan meningkatkan produktivitas petani melalui program pupuk subsidi. Industri pupuk dalam wujudnya membantu petani, khususnya petani kecil untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha tani para petani.
Harapan Junaidi Tanjung seorang petani di Desa Sipodang Kecamatan Sosor Gadong, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang ternyata juga menjadi harapan semua petani di Indonesia untuk mendapatkan pupuk yang berkualitas, murah dan meriah bisa terwujud karena pupuk menjadi kebutuhan para petani agar tanaman dapat tumbuh subur dengan produksi maksimal adalah menjadi tugas dari industri pupuk yakni memastikan stabilitas pasokan dan harga.
Industri pupuk harus menjaga produksi stabil dan distribusinya efisien dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga di pasar. Bila hal itu terwujud maka para petani Indonesia seperti Junaidi Tanjung dan para petani lainnya akan bahagia sebab kemandirian pangan segera di depan mata.
Para petani Indonesia yakin dengan memproduksi pupuk berkualitas produksi dalam negeri, maka industri pupuk akan mendukung upaya agar pasokan pangan utama seperti pangan, tanaman padi, tanaman jangung, tanaman kedelai dan lainnya yang berasal dari produksi dalam negeri berproduksi maksimal.
Harus diakui, peran industri pupuk dalam kedaulatan pangan adalah nyata bukan kata-kata maka dari itu dasar atau fondasi kedaulatan pangan atau pangan berdaulat harus diwujudkan industri pupuk yang kuat dan mandiri.
Kedaulatan pangan suatu negara apa bila negara itu mampu mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Sedangkan untuk mengurangi ketergantungan pada impor pangan pendukung utamanya adalah kemampuan negara itu untuk memproduksi pupuk yang memadai dan harus dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan.
Pupuk Kuat, Pangan Berdaulat
Dua hal yang saling berkaitan, berdampingan dan tidak bisa dipisahkan seperti dua sisi mata uang logam adalah industri pupuk kuat, maka pangan berdaulat. Pangan berdaulat bertujuan untuk memastikan suatu negara mampu memproduksi pangannya sendiri secara mandiri dan tidak bergantung pada impor.
Kedaulatan pangan adalah dambaan semua negara di dunia ini, keinginan semua manusia di dunia ini karena manusia tidak bisa hidup kalau tidak makan. Pangan adalah kebutuhan utama manusia agar dapat bertahan hidup. Sebuah negara akan aman, damai dan sejahtera apa bila ketersediaan pangannya baik, mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Pangan berdaulat akan menciptakan stabilitas dan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Pangan berdaulat akan menghasilkan pangan yang cukup, bergizi, aman, dan beragam dari sumber domestik. Pangan berdaulat harus dikelola secara berkelanjutan dengan berkolaborasi pemerintah dengan petani.
Pangan berdaulat mewujudkan ketahanan nasional dimana kedaulatan pangan adalah pilar utama ketahanan nasional. Pangan berdaulat mewujudkan ketersediaan pangan dan akan menentukan keamanan suatu negara. Hal itu sudah terbukti bahwa negara yang tidak mampu memproduksi pangannya sendiri akan rentan terhadap kondisi keamanan negara, baik dari dalam negeri dan begitu juga dari luar negeri. Pangan berdaulat akan menciptakan kemandirian ekonomi karena negara tidak perlu repot untuk memikirkan impor kebutuhan pangan.
Pangan berdaulat dimana para petani Indonesia menjadi produsen pangan dan dengan menguasai produksi pangan maka kesejahteraan para petani Indonesia akan terwujud. Tidak terdengar lagi keluhan para perani seperti Junaidi Tanjung bersama semua petani di Indonesia yang selalu cemas karena untuk mendapatkan pupuk yang berkualitas saja masih sulit. Apa bila untuk mendapatan pupuk yang berkualiatas saja masih sulit maka akan sulit juga meningkatkan hasil pertanian.
Terwujudnya ketersediaan pupuk berkualitas yang baik maka kedaulatan pangan secara otomatis akan terwujud sehingga dapat memastikan para petani Indonesia mendapatkan keuntungan yang lebih baik karena mereka dapat menjual produk hasil pertaniannya di pasar domestik dan rakyat Indonesia akan dapat menikmati hasil pertanian yang berkualitas dari tanah air sendiri dan dikerjakan oleh para anak negeri sendiri. Semoga.@
***
Penulis adalah wartawan media online EGINDO.com, mantan dosen Fakultas Pertanian UMSU Medan, tulisan ini diikutkan pada PIMA 2025