Medan | EGINDO.com – Harga karet pada tingkat petani Sumatra Utara (Sumut) pekan ini tercatat mengalami kenaikan dibandingkan dengan harga jual karet pekan lalu. Harga karet pada tingkat petani Sumatra Utara adalah Rp 11.000 hingga Rp 13.000/kg.
Naiknya harga jual karet di tingkat petani di Sumut menurut sejumlah petani kepada EGINDO.com kurang menggembirakan sebab tanaman karet yang saat ini memasuki musim hujan yang membuat hasil sadapan karena dapat berkurang sekitar 30 persen dari kondisi normal yakni ketika tidak musim penghujan.
Disamping itu kata para petan di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Sumut, kenaikan yang terjadi juga masih kecil. Hal itu bila dibandingkan dengan musim penghujan sebelumnya. Kalau melihat kondisi saat ini, harga idealnya saat musim penghujan ini harus di atas Rp 15.000-an/kg. Tapi sejauh ini masih bagus karena di Tapteng bisa dijual dengan harga Rp 12.000 hingga Rp 13.000/kg.
Secara umum diakui para petani harga karet tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu disebabkan tahun lalu harga karena berkisar Rp 10.000/kg dan terkadang dibawah Rp 10.000/Kg. Dengan harga demikian petani tidak mendapat untung bila dibandingkan dengan harga pupuk yang tinggi.
Untuk tahun itu para petani berharap bermasalah pupuk dapat diatasi dengan harga yang murah dan ketersediaannya pupuk saat dibutuhkan untuk pemupukan. Pupuk kurang mencukupi kalau hanya mengandalkan pupuk subsidi dari pemerintah tidak bisa maka harus memakai pupuk non-subsidi. Harapannya para petani masalah pupuk ini bisa teratasi pada tahun depan.
“Pejabat pemerintah jangan hanya ngomong pupuk murah dan tersedia di media, akan tetapi lihat ke lapangan, apa memang benar pupuk tersedia dengan baik,” kata Parlin Marpaung petani karet di Tapanuli Tengah kesal.@
Bs/timEGINDO.com