Jakarta|EGINDO.co Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, menetapkan arah baru bagi Tim Nasional Indonesia usai kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia menargetkan skuad Garuda mampu menembus 100 besar peringkat FIFA, sekaligus lolos ke Piala Dunia 2030.
“Kita akan melakukan evaluasi dan menentukan target bagi Timnas Indonesia berikutnya untuk bisa masuk ranking 100 besar FIFA, Piala Asia 2027, dan Piala Dunia 2030,” ujar Erick melalui akun X (Twitter) resminya, Kamis (16/10/2025).
Pernyataan itu disampaikan tak lama setelah PSSI resmi mengakhiri kerja sama dengan pelatih kepala Patrick Kluivert dan jajaran stafnya, termasuk Alex Pastoor, Denny Landzaat, serta pelatih Tim U-23 dan U-20, Gerald Vanenburg.
Meski kontrak awal berdurasi dua tahun, kedua belah pihak sepakat mengakhiri masa kerja lebih cepat melalui mekanisme mutual termination.
Dalam keterangan resminya, PSSI menyebut keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah pembinaan jangka panjang sepak bola nasional. Federasi juga menegaskan penghentian kerja sama dilakukan atas dasar kesepakatan bersama.
“Langkah ini merupakan bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap performa tim dan program pengembangan sepak bola Indonesia,” tulis PSSI dalam rilis resminya.
Gelombang desakan publik turut memperkuat keputusan tersebut. Tagar #PatrickOut sempat menjadi trending di berbagai platform media sosial, menyusul kegagalan Kluivert membawa Indonesia melangkah ke fase berikutnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dengan berakhirnya kerja sama ini, Kluivert beserta dua asistennya resmi tidak lagi menangani Timnas Indonesia di level senior, U-23, maupun U-20. Hingga kini, PSSI belum mengumumkan sosok pelatih baru pengganti tim kepelatihan asal Belanda tersebut.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, pengamat sepak bola nasional Rudi Eka Prasetya menilai target yang ditetapkan Erick Thohir tergolong realistis jika dibarengi pembenahan struktur pembinaan.
“Masuk 100 besar FIFA bukan mustahil, asalkan PSSI fokus memperkuat kompetisi domestik dan pengembangan pemain muda secara berkelanjutan,” ujar Rudi.
Langkah Erick Thohir ini menjadi sinyal bahwa federasi ingin mempercepat proses reformasi sepak bola nasional demi membawa Indonesia kembali disegani di tingkat Asia dan dunia.
Sumber: Bisnis.com/Sn