Seoul | EGINDO.co – Pihak berwenang di Seoul berencana membangun bunker sipil pertama di ibu kota Korea Selatan yang mampu menahan serangan nuklir di bawah kompleks perumahan umum pada tahun 2028, ungkap seorang pejabat pemerintah kota pada Senin (13 Oktober), untuk melindungi diri dari ancaman Korea Utara.
Pemerintah kota dan Seoul Housing and Communities Corp berencana membangun bunker untuk 999 rumah tangga yang dirancang untuk menahan serangan nuklir, biologi, atau kimia, kata pejabat tersebut.
Bunker di ruang bawah tanah kompleks perumahan tersebut akan seluas 2.147 meter persegi, menampung hingga 1.020 orang sekaligus, dan dilengkapi dengan perlengkapan untuk bertahan hidup selama 14 hari.
Surat kabar Seoul Shinmun, yang pertama kali melaporkan rencana tersebut, mengatakan bahwa ini adalah langkah pertama yang diambil oleh pemerintah daerah dalam menghadapi ancaman nuklir yang meningkat dari negara tetangga Korea Utara.
Dalam parade militer besar-besaran pada hari Jumat, Korea Utara memamerkan rudal balistik terbarunya yang mampu membawa hulu ledak nuklir ke target-target di Korea Selatan atau bahkan hingga Amerika Serikat.
Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung mengatakan bahwa cara paling realistis untuk mengurangi risiko dari Korea Utara adalah dengan membekukan produksi bom dan rudal nuklirnya, tetapi Pyongyang menolak tawaran diplomatik untuk saat ini.
Korea Selatan memiliki hampir 19.000 tempat perlindungan bom di seluruh negeri, lebih dari 3.200 di antaranya berada di Seoul, tetapi sebagian besar tidak dibangun untuk melindungi dari serangan nuklir, kimia, atau biologi.
Tempat perlindungan bom sebagian besar terletak di stasiun kereta bawah tanah atau ruang bawah tanah dan garasi parkir di apartemen pribadi dan gedung komersial yang ditetapkan sebagai tempat perlindungan dengan persetujuan pemiliknya.
Sumber : CNA/SL