Jakarta|EGINDO.co Menjelang genap satu tahun masa kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmen Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina di berbagai forum dunia. Kali ini, Prabowo bertolak menuju Kairo, Mesir, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) mengenai perdamaian di Gaza yang diselenggarakan di Sharm el-Sheikh, kawasan Laut Merah.
Presiden berangkat dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Minggu (12/10/2025) tengah malam. KTT tersebut dipimpin oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan dihadiri lebih dari 20 pemimpin negara dari Asia Barat, Asia Tenggara, serta kawasan lainnya. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres juga dijadwalkan hadir secara langsung dalam pertemuan itu pada Senin (13/10/2025).
Dalam pernyataan bersama yang dirilis pemerintah Mesir dan Amerika Serikat, KTT ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di Gaza serta membangun fondasi baru bagi perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
Dukungan Prabowo terhadap Palestina bukanlah hal baru. Komitmen tersebut telah disuarakan sejak masa kampanye Pemilihan Presiden 2024. Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina melalui berbagai forum internasional, termasuk PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). “Kami akan terus mendukung Palestina di setiap forum dan dengan segala cara hingga tercapai penyelesaian yang adil dan permanen,” ujar Prabowo kala itu.
Sejak menjabat sebagai Presiden, Prabowo secara konsisten menyampaikan dukungannya terhadap Palestina dalam berbagai pertemuan internasional. Pada November 2024, ia mengangkat isu tersebut saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Dukungan yang sama kembali ditegaskan dalam pertemuan bilateral bersama Sekjen PBB Antonio Guterres di sela-sela KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, pada 17 November 2024.
Prabowo juga pernah menyampaikan pandangan serupa dalam World Governments Summit pada Februari 2025. Dalam forum tersebut, ia menyerukan kepada para pemimpin dunia agar menghentikan penderitaan rakyat Gaza dan segera memulai proses pembangunan kembali wilayah tersebut. Menurutnya, dunia tengah menghadapi ketidakstabilan global yang memerlukan kebijaksanaan bersama agar tidak menimbulkan konflik yang semakin meluas.
“Negara-negara, sekecil apa pun, harus berpegang pada prinsip perdamaian dan keadilan untuk mencegah konflik yang tidak terkendali, baik di Ukraina, Gaza, maupun wilayah lain seperti Kongo Timur,” tutur Prabowo saat itu.
Pada September 2025, Presiden Prabowo kembali menegaskan sikap Indonesia dalam High-Level International Conference for the Peaceful Settlement of the Question of Palestine and the Implementation of the Two-State Solution di Markas Besar PBB, New York. Ia menilai dukungan global terhadap Palestina menjadi kekuatan penting untuk mewujudkan perdamaian yang adil dan bermartabat sesuai prinsip hukum internasional. “Kita harus segera mengakui negara Palestina dan menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza,” tegasnya.
Pernyataan tersebut kemudian dipertegas kembali dalam pidato Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB ke-80 pada 23 September 2025. Di hadapan para pemimpin dunia, ia menyampaikan bahwa penyelesaian konflik di Timur Tengah hanya dapat dicapai melalui solusi dua negara yang adil dan setara. “Indonesia tidak akan tinggal diam ketika rakyat Palestina terus kehilangan keadilan dan legitimasi. Kami percaya, perdamaian abadi hanya dapat terwujud melalui solusi dua negara: Palestina yang merdeka dan Israel yang aman,” ujarnya.
Sementara itu, laporan Reuters menyebutkan bahwa sejumlah negara Arab, termasuk Yordania dan Arab Saudi, juga mendukung inisiatif Mesir untuk mendorong gencatan senjata permanen di Gaza. Di sisi lain, Al Jazeera melaporkan bahwa pertemuan di Sharm el-Sheikh menjadi momentum penting untuk membangun kembali diplomasi regional setelah lebih dari setahun kekerasan yang terus bereskalasi di wilayah tersebut.
Melalui berbagai forum internasional, langkah diplomatik Presiden Prabowo menunjukkan konsistensi Indonesia dalam memperjuangkan prinsip kemanusiaan, keadilan, dan kemerdekaan bangsa Palestina — sejalan dengan amanat konstitusi dan semangat politik luar negeri bebas aktif yang dipegang teguh oleh Indonesia.
Sumber: Bisnis.com/Sn