ECB Pilih Startup AI untuk Cegah Penipuan Euro Digital

Bank Sentral Eropa (ECB)
Bank Sentral Eropa (ECB)

Frankfurt | EGINDO.co – Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis menyatakan telah memilih perusahaan rintisan Portugis yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI) untuk membantu mencegah penipuan dalam mata uang euro digital yang direncanakan.

Kontrak dengan Feedzai, senilai hingga 237,3 juta euro (US$278,69 juta), merupakan salah satu dari beberapa kontrak yang diumumkan oleh ECB pada hari Kamis untuk memajukan proyek yang dianggap penting bagi otonomi keuangan zona euro dari Amerika Serikat.

Dalam kontrak ini, Feedzai dan subkontraktornya, PwC, akan menyediakan model AI untuk menilai pembayaran euro digital berdasarkan risiko penipuannya, berdasarkan setiap penyimpangan dari perilaku, interaksi, dan riwayat pelanggan pada umumnya.

Hal ini bertujuan untuk membantu penyedia layanan pembayaran memutuskan apakah akan menyetujui transaksi dalam euro digital, yang pada dasarnya merupakan pertukaran antar dompet elektronik yang didukung oleh bank sentral.

Perjanjian berdurasi empat tahun ini diperkirakan bernilai 79,1 juta euro dan batas maksimal 237,3 juta euro.

Empat kontrak euro digital selanjutnya senilai antara 27,6 juta euro dan 220,7 juta euro diberikan kepada perusahaan lain, termasuk perusahaan konsultan TI Prancis, Capgemini.

Berdasarkan perjanjian kerangka kerja tersebut, ECB tidak akan membayar “sepersen pun sampai proyek benar-benar dimulai”, ujar anggota dewan Piero Cipollone bulan lalu.

Bank sentral masih menunggu persetujuan legislatif untuk euro digitalnya, yang diajukan sebagai respons terhadap dominasi Visa dan Mastercard serta promosi stablecoin yang dipatok terhadap dolar oleh Presiden AS Donald Trump.

Bank ini berharap mendapatkan persetujuan sekitar pertengahan tahun depan, dengan tujuan meluncurkan mata uang digital tersebut pada tahun 2029.

Terdaftar di Coimbra, Portugal, Feedzai menyatakan bahwa mereka memproses pembayaran senilai $8 triliun setiap tahun untuk klien, termasuk bank Portugal, Novobanco, dan Wio Bank di Abu Dhabi.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top