Lufthansa Berencana Pangkas Ribuan Pekerjaan

Lufthansa
Lufthansa

Frankfurt | EGINDO.co – Lufthansa berencana memangkas ribuan staf administrasi sebagai upaya grup penerbangan Jerman tersebut dalam menekan biaya menyusul penurunan pendapatan yang tajam, ungkap sumber yang dekat dengan masalah tersebut pada Jumat (26 September).

Laba grup tersebut anjlok hampir seperlima pada tahun 2024 akibat aksi mogok kerja dan keterlambatan pengiriman pesawat. Dua sumber mengonfirmasi bahwa Lufthansa sedang bersiap untuk memangkas hingga 20 persen tenaga administrasinya.

Pemotongan Kerja Menargetkan Staf Kantor

Harian Handelsblatt melaporkan bahwa Lufthansa mempekerjakan sekitar 15.000 staf kantor. Total tenaga kerja maskapai ini sekitar 103.000.

Lufthansa, yang juga memiliki Eurowings, Austrian, Swiss, dan Brussels Airlines, menolak berkomentar ketika dihubungi. Namun, sahamnya naik lebih dari 3 persen di Frankfurt setelah laporan rencana PHK tersebut.

Perusahaan diperkirakan akan mempresentasikan strategi dan prospeknya kepada investor pada hari Senin.

Serikat Pekerja Menolak Pemotongan Kerja

Pakar penerbangan Gerald Wissel dari Airborne Consulting mengatakan Lufthansa ingin memusatkan manajemennya. “Dalam konteks ini, PHK di tingkat kantor tampaknya dibenarkan, tetapi akan tetap sulit untuk memberhentikan begitu banyak karyawan dengan cara yang dapat diterima secara sosial,” ujarnya kepada AFP.

Serikat pekerja Verdi, yang mewakili beberapa pekerja Lufthansa, mengatakan tidak akan menerima “pemotongan drastis”. “Kami akan menggunakan putaran perundingan bersama berikutnya untuk melawan tindakan semacam itu,” kata perwakilan serikat pekerja Marvin Reschinsky kepada AFP.

Kalah Dari Saingan Eropa

Lufthansa telah kalah dari pesaing utamanya, IAG dan Air France-KLM, yang keduanya mengungguli grup maskapai Jerman tersebut dalam hal profitabilitas. Kesenjangan ini telah menambah tekanan pada maskapai Jerman tersebut untuk mempercepat restrukturisasi dan meningkatkan efisiensi.

Para analis mengatakan presentasi investor yang akan datang akan menjadi ujian penting bagi kemampuan Lufthansa untuk meyakinkan pasar bahwa mereka dapat membalikkan kinerja tanpa memicu perselisihan perburuhan yang besar.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top