Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Kamis (18/9/2025) dengan pergerakan positif. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, IHSG naik tipis 0,08% atau 6,64 poin ke level 8.031,82 pada pukul 09.02 WIB. Indeks sempat bergerak di level terendah 8.028,73 dan menembus titik tertinggi 8.068.
Sejumlah 253 saham menguat, 141 saham melemah, sementara 225 saham tidak mengalami perubahan harga. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp14.597,65 triliun.
Saham kapitalisasi besar yang menopang penguatan indeks di antaranya PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang naik 0,29% menjadi Rp1.740 per saham, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menguat 0,24% ke Rp4.230, serta PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang naik 0,19% menjadi Rp13.525 per saham.
Sebaliknya, beberapa saham big caps terkoreksi, antara lain PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) yang turun 1,09% ke Rp108.800, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) melemah 0,90% ke Rp3.310.
Dari daftar saham dengan kenaikan terbesar (top gainers), PT Waha Inti Makmur Tbk. (NASI) melesat 21,09% ke Rp155, diikuti PT Dwi Guna Laksana Tbk. (DWGL) yang menguat 16,92% ke Rp456. Sementara itu, posisi top losers ditempati PT Ancora Indonesia Resources Tbk. (OKAS) yang anjlok 14,67% ke Rp256 dan PT Sumber Energi Andalan Tbk. (ITMA) yang melemah 11,24% ke Rp1.185.
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada, menjelaskan bahwa secara teknikal IHSG masih berpeluang menguat. “Candle terakhir membentuk bullish harami dan posisinya masih di atas MA5 dan MA20. Indikator stochastic golden cross memang sudah di area overbought, tetapi peluang kenaikan tetap terbuka. Saham pilihan hari ini meliputi ASII, MLPL, JSMR, dan TLKM,” ungkapnya dalam riset harian.
Sehari sebelumnya, IHSG berhasil mencetak rekor tertinggi baru dengan ditutup di level 8.025,17 pada Rabu (17/9/2025). Sepanjang tahun berjalan 2025, indeks sudah terapresiasi 13,35%. Menurut riset BRI Danareksa Sekuritas, reli tersebut dipicu oleh langkah Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke 4,75%. Sentimen positif juga diperkuat oleh kebijakan The Federal Reserve yang menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya pada tahun ini dengan besaran sama.
Mengutip Kontan.co.id, prospek IHSG masih didukung derasnya arus dana asing yang masuk ke pasar saham domestik, khususnya pada sektor perbankan dan konsumsi. Faktor ini dipandang menjadi katalis tambahan di tengah tren pelonggaran moneter global.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran support 7.940 dan resistance 8.050, dengan saham rekomendasi di antaranya MEDC, BRPT, dan MBMA.
Sumber: Bisnis.com/Sn