China Selidiki Chip AS Jelang Pembicaraan Dagang

China selidiki Chip AS
China selidiki Chip AS

Beijing | EGINDO.co – Kementerian Perdagangan Tiongkok memulai investigasi antidiskriminasi terhadap kebijakan perdagangan AS terkait chip pada hari Sabtu (13 September), serta investigasi terpisah terkait dumping, sehari menjelang putaran baru perundingan dagang AS-Tiongkok di Spanyol.

Investigasi pertama akan mengkaji apakah Washington telah mendiskriminasi perusahaan-perusahaan Tiongkok dalam kebijakan perdagangan chipnya. Investigasi kedua akan menyelidiki dugaan dumping impor beberapa chip analog AS yang digunakan dalam perangkat seperti alat bantu dengar, router Wi-Fi, dan sensor suhu.

Kementerian tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Amerika Serikat telah memberlakukan serangkaian pembatasan terhadap Tiongkok terkait chip dalam beberapa tahun terakhir, termasuk investigasi diskriminasi perdagangan dan kontrol ekspor.

Praktik “proteksionis” semacam itu diduga mendiskriminasi Tiongkok dan dimaksudkan untuk mengekang dan menekan perkembangan industri teknologi tinggi Tiongkok seperti chip komputasi canggih dan kecerdasan buatan, tambahnya.

Perundingan Akan Dimulai di Madrid

Delegasi yang akan dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng dijadwalkan memulai putaran dialog baru dengan Amerika Serikat dari 14 hingga 17 September di Madrid.

Kementerian Perdagangan mengatakan kedua belah pihak akan membahas isu-isu ekonomi dan perdagangan seperti tarif AS, “penyalahgunaan” kontrol ekspor, dan TikTok. Dalam pernyataan terpisah mengenai perundingan pada hari Sabtu, Kementerian Perdagangan mempertanyakan kebijakan Washington.

“Apa niat AS dalam menjatuhkan sanksi kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok saat ini?” tanya Kementerian Perdagangan.

“Tiongkok mendesak AS untuk segera memperbaiki praktik-praktiknya yang keliru dan menghentikan penindasan yang tidak beralasan terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok. Tiongkok akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan-perusahaan Tiongkok.”

Pada hari Jumat, Amerika Serikat menambahkan 32 entitas, 23 di antaranya berada di Tiongkok, ke dalam daftar perdagangan terbatas Departemen Perdagangan. Entitas-entitas tersebut termasuk dua perusahaan Tiongkok yang dituduh mengakuisisi peralatan pembuat chip AS untuk produsen cip terkemuka Tiongkok, SMIC.

Perundingan AS-Tiongkok yang akan datang di Spanyol akan menjadi pertemuan tatap muka besar keempat tahun ini karena kedua negara berupaya mempertahankan gencatan senjata perdagangan yang mengurangi tarif balasan di kedua belah pihak dan memulihkan aliran mineral tanah jarang Tiongkok ke Amerika Serikat.

Setelah pertemuan di Jenewa dan London, kedua belah pihak pada dasarnya sepakat pada akhir Juli di Stockholm untuk memperpanjang jeda tarif selama 90 hari lagi. Presiden Donald Trump menyetujui perpanjangan tersebut pada 12 Agustus hingga 10 November.

Aplikasi video pendek milik ByteDance, TikTok, yang menghadapi potensi larangan di AS kecuali jika kepemilikannya dialihkan ke AS, akan menjadi agenda dalam perundingan di Spanyol.

Trump telah memperpanjang batas waktu bagi TikTok untuk mendivestasikan asetnya di AS hingga 17 September. Anggota parlemen AS mengatakan data pengguna TikTok di AS dapat jatuh ke tangan pemerintah Tiongkok.

“Pemerintah Tiongkok sangat mementingkan privasi dan keamanan data dan tidak pernah dan tidak akan pernah mewajibkan perusahaan atau individu untuk mengumpulkan atau menyediakan data yang berlokasi di negara asing bagi pemerintah Tiongkok yang melanggar hukum setempat,” tulis surat kabar resmi Tiongkok, People’s Daily, dalam sebuah artikel pada hari Sabtu.

Jika Amerika Serikat bersikeras merusak kepentingan sah perusahaan-perusahaan Tiongkok, Tiongkok akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional dan hak-hak perusahaan Tiongkok, tulis surat kabar Tiongkok tersebut.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top