China Ungkap Rencana ‘Stabilkan’ Pertumbuhan Sektor Otomotif

Ilustrasi EV produksi China
Ilustrasi EV produksi China

Beijing | EGINDO.co – Tiongkok meluncurkan rencana pada hari Sabtu (13 September) untuk “menstabilkan” pertumbuhan di sektor otomotifnya dalam menghadapi perang harga antar pesaing dan masalah ekspor, lapor media pemerintah.

Diumumkan bersama oleh delapan departemen pemerintah, rencana untuk tahun 2025 dan 2026 “menekankan survei biaya dan pemantauan harga”, serta mendorong inovasi dan permintaan domestik, menurut kantor berita pemerintah Xinhua.

Rencana tersebut memperkirakan perlambatan total penjualan kendaraan menjadi sekitar 32,3 juta unit tahun ini, dengan pertumbuhan sebesar 3 persen.

Pertumbuhan tersebut dibandingkan dengan pertumbuhan 4,5 persen yang tercatat pada tahun 2024, menurut Asosiasi Produsen Otomotif Tiongkok.

Beijing telah berinvestasi besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir untuk mendukung pengembangan industri kendaraan listrik Tiongkok.

Rencana yang dipublikasikan pada hari Sabtu tersebut memproyeksikan pertumbuhan kendaraan energi baru sebesar 20 persen year-on-year (yoy), dengan 15,5 juta unit pada tahun 2025.

Namun, perang harga telah membuat banyak perusahaan rintisan bangkrut karena perusahaan-perusahaan membanjiri pasar domestik dengan mobil murah dan skema tukar tambah.

Dalam sebuah pertemuan di bulan Juli, para pejabat Tiongkok menyerukan diakhirinya “persaingan irasional” dan fokus pada pembangunan yang lebih sehat.

Pasar ekspor Tiongkok juga terpukul, dengan Uni Eropa meluncurkan penyelidikan pada tahun 2023 terhadap persaingan tidak sehat di industri otomotif negara tersebut.

Minggu ini, Meksiko mengusulkan bea masuk sebesar 50 persen untuk impor mobil dari Tiongkok, naik dari 15-20 persen, yang memicu kemarahan Beijing.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top