Beijing | EGINDO.co – Militer Tiongkok pada hari Jumat mengecam pelayaran kapal perang AS dan Inggris melalui Selat Taiwan yang sensitif, dengan mengatakan bahwa mereka memerintahkan angkatan laut dan udara untuk memantau dan memperingatkan kedua kapal tersebut.
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat mengatakan kapal perusak AS USS Higgins dan fregat Inggris HMS Richmond terlibat dalam “perbuatan onar dan provokasi”.
“Tindakan Amerika Serikat dan Inggris mengirimkan sinyal yang salah dan merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pelayaran tersebut merupakan pelayaran rutin.
“Di mana pun Angkatan Laut Kerajaan beroperasi, mereka melakukannya dengan sepenuhnya mematuhi hukum dan norma internasional, dan menjalankan hak kebebasan navigasi sesuai dengan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut.”
Komando Indo-Pasifik AS juga menggambarkan misi tersebut sebagai transit rutin.
“Kapal-kapal tersebut transit melalui koridor di selat yang berada di luar laut teritorial negara pantai mana pun,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Hak dan kebebasan navigasi di Selat Taiwan tidak boleh dibatasi.”
Pada hari Jumat, Angkatan Laut Tiongkok menyatakan bahwa kapal induk ketiganya, Fujian, yang masih menjalani uji coba laut, juga telah melintasi selat tersebut.
Pekan lalu, sebuah kapal perang Kanada dan Australia juga berlayar melintasi selat tersebut.
Angkatan Laut AS dan, terkadang, kapal-kapal dari negara-negara sekutu termasuk Kanada, Inggris, dan Prancis melintasi selat tersebut, yang mereka anggap sebagai jalur perairan internasional, sekitar sebulan sekali. Taiwan juga menganggapnya sebagai jalur perairan internasional.
Tiongkok, yang menganggap Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, menyatakan bahwa jalur perairan strategis tersebut merupakan bagian dari perairan teritorialnya. Pemerintah Taiwan menolak klaim teritorial Beijing.
Tiongkok selama lima tahun terakhir telah meningkatkan tekanan militernya terhadap pulau tersebut, termasuk dengan menggelar latihan perang di dekatnya.
Sumber : CNA/SL