Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko menyusul pelemahan pada perdagangan Selasa ini (9/9/2025), menyusul dinamika politik nasional, khususnya reshuffle Kabinet Merah Putih yang diumumkan Senin kemarin. IHSG pada akhir sesi perdagangan Senin anjlok 1,28 %, menutup di level 7.766,84, dibayangi tekanan net sell asing sebesar Rp526,17 miliar.
Tak hanya itu, analis dari BRI Danareksa Sekuritas memandang pergerakan IHSG telah memasuki zona resistance. Mereka menyebut potensi penurunan ke support terdekat di level 7.571, dengan estimasi pergerakan hari ini berada pada rentang support 7.571–7.885.
Sementara itu, MNC Sekuritas menyampaikan bahwa tekanan jual yang terjadi masih kuat, menyoroti dua skenario pergerakan IHSG:
-
Skenario pesimis: koreksi membentuk wave [c] menuju level 7.233–7.534.
-
Skenario optimis: koreksi terbatas hingga 7.695–7.741, lalu berpotensi rebound ke kisaran 8.008–8.102.
Untuk hari ini, mereka memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang support 7.547–7.680 dan resistance 7.943–8.008, serta merekomendasikan pengamatan terhadap saham ARCI (speculative buy: target Rp960–Rp995), serta strategi buy on weakness untuk BRPT (Rp2.360–2.450), ICBP (Rp9.750–10.000), dan TINS (Rp1.145–1.180).
BRI Danareksa Sekuritas juga menyematkan rekomendasi beli pada beberapa saham rokok, yakni GGRM (target Rp10.550–11.200), HMSP (Rp665–760), serta DMMX.
Tambahan dari Media Lain
1. IDNFinancials.com (dilaporkan melalui IDNfinancials.com) mencatat bahwa perombakan kabinet, khususnya pergantian Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, menimbulkan keragu-raguan pasar terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintah. Analis Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dan menguji support di level 7.630–7.650.
2. Kontan.co.id menyampaikan bahwa selain faktor reshuffle, pelemahan cadangan devisa Indonesia—yang turun ke US$150,7 miliar per Agustus 2025—juga menambah tekanan. Meski masih di atas ambang batas aman, penurunan tersebut turut menjadi pendorong sentimen negatif. IHSG diproyeksikan bergerak di support 7.630 dan resistance 7.850, dengan pivot di 7.800.
Ringkasan Proyeksi Teknis IHSG (9 September 2025)
Sumber Analisis | Support (Rp) | Resistance (Rp) | Catatan Pendukung |
---|---|---|---|
BRI Danareksa Sekuritas | 7.571 | 7.885 | Indeks sudah di zona resistance, sinyal melemah |
MNC Sekuritas | 7.547–7.680 | 7.943–8.008 | Dua skenario: wave [c] downside vs rebound teknikal |
Phintraco Sekuritas | 7.630–7.650 | — | Kekhawatiran ketidakpastian kebijakan ekonomi |
Kontan / MNC | 7.630 | 7.850 | Tambahan sentimen cadangan devisa |
Pasar tampak bereaksi negatif terhadap reshuffle khususnya pada posisi Menteri Keuangan baru—penggantian Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa menjadi sentimen paling menekan. Analis teknikal menyoroti potensi koreksi lanjut, walau terbuka peluang rebound dalam jangka pendek.
Investor disarankan untuk:
-
Memantau level teknikal di kisaran 7.540–7.630 (support) dan 7.900–8.000 (resistance).
-
Memperhatikan saham-saham yang disebutkan analis seperti ARCI, BRPT, ICBP, TINS, GGRM, HMSP, dan DMMX.
Disclaimer: Isi berita ini semata-mata bersifat informatif dan tidak bertujuan memberikan rekomendasi investasi. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing pihak.
Sumber: Bisnis.com/Sn