Jakarta|EGINDO.co Pemerintah Indonesia menargetkan Asean Digital Economy Framework Agreement (ASEAN-DEFA) dapat diselesaikan pada awal 2026. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, melalui kesepakatan ini, belanja daring antarnegara ASEAN akan dibebaskan dari bea masuk, mengikuti model kerja sama yang telah diatur dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
“DEFA akan mengadopsi dasar yang sudah disepakati di RCEP, termasuk di dalamnya penghapusan custom duty. Jadi, tidak ada bea masuk dalam transaksi digital lintas negara,” ungkap Airlangga di Jakarta, Senin (8/9/2025).
Meski bebas bea masuk, Airlangga memastikan bahwa pungutan pajak pertambahan nilai (PPN) atas transaksi tetap diberlakukan. Ia menambahkan, hingga kini sekitar 80 persen isu utama dalam pembahasan DEFA telah mencapai kesepakatan bersama antarnegara ASEAN.
Airlangga menyebut potensi ekonomi digital ASEAN saat ini mencapai US$1 triliun, dan bisa melonjak dua kali lipat menjadi US$2 triliun apabila DEFA resmi diberlakukan. “Bagi Indonesia, kontribusi ekonomi digital dapat meningkat dari kisaran US$400 miliar menjadi US$600 hingga US$700 miliar,” ujarnya.
Salah satu upaya yang dianggap efektif untuk mengoptimalkan peluang tersebut adalah pemanfaatan sistem pembayaran digital lintas negara. Airlangga mencontohkan penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang memungkinkan transaksi antarnegara menggunakan mata uang lokal masing-masing. “Dengan begitu, rupiah bisa dipakai dalam perdagangan kawasan dan sekaligus membantu menjaga stabilitas inflasi,” katanya.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, laporan Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2024 mencatat bahwa ekonomi digital Asia Tenggara berpotensi mencapai US$1,5 triliun pada 2030, didorong oleh pertumbuhan e-commerce dan pembayaran digital. Sementara itu, menurut Bank Indonesia, hingga pertengahan 2024 transaksi QRIS lintas negara telah terkoneksi dengan Malaysia, Thailand, dan Singapura, serta akan diperluas ke beberapa negara ASEAN lain pada tahun-tahun mendatang.
Sumber: Bisnis.com/Sn