Jepang dan Australia Mempererat Hubungan Pertahanan

Menteri Australia & Jepang sepakat pererat hubungan pertahanan
Menteri Australia & Jepang sepakat pererat hubungan pertahanan

Tokyo | EGINDO.co – Para menteri Jepang dan Australia bertemu pada Jumat (5 September) di Tokyo dan sepakat untuk mempererat hubungan pertahanan, beberapa hari setelah Beijing menyelenggarakan parade militer besar-besaran.

Jepang memperkuat kerja sama dengan sekutu AS di kawasan Asia-Pasifik yang, seperti Tokyo, terlibat dalam sengketa wilayah dengan Tiongkok.

Pertemuan bilateral para menteri luar negeri dan pertahanan ini menyusul parade militer Beijing yang dihadiri oleh para pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kim Jong Un dari Korea Utara.

Para analis mengatakan bahwa susunan tersebut merupakan visi Presiden Tiongkok Xi Jinping tentang tatanan dunia baru, yang mengesampingkan Amerika Serikat.

“Menegaskan kembali pentingnya bekerja sama untuk mencegah perubahan sepihak terhadap status quo dengan kekerasan, kami sepakat untuk memperkuat kerja sama,” kata Menteri Pertahanan Jepang Jenderal Nakatani setelah perundingan di Tokyo.

“Selain itu, kami menegaskan kembali penguatan kerja sama dengan Filipina, India, Korea Selatan, ASEAN, negara-negara Pasifik, dan lainnya,” kata Nakatani kepada para wartawan.

Lembaga penyiaran publik NHK mengatakan kedua negara sepakat untuk melakukan pelatihan lanjutan antar militer mereka, dan meningkatkan kolaborasi di bidang keamanan ekonomi seperti mineral dan energi penting.

Pertemuan hari Jumat ini terjadi setelah Canberra mengumumkan kesepakatan senilai US$6 miliar pada bulan Agustus untuk membeli 11 kapal perang canggih yang dibangun oleh Mitsubishi Heavy Industries Jepang, dalam apa yang disebut sebagai salah satu kesepakatan ekspor pertahanan terbesar Jepang sejak Perang Dunia II.

Australia sedang melakukan restrukturisasi militer besar-besaran, memperkuat angkatan lautnya dengan senjata jarak jauh dalam upaya untuk menghalangi Tiongkok.

Beijing dan Tokyo terlibat dalam perselisihan mengenai pulau-pulau kecil yang dikuasai Jepang di Laut Cina Timur, dan para pejabat Jepang secara teratur memprotes keberadaan penjaga pantai Tiongkok dan kapal-kapal lain di perairan sekitar pulau-pulau terpencil tersebut.

Tiongkok mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan, yang membuatnya terlibat dalam sengketa dengan beberapa negara tetangga di Asia Tenggara.

“Kami juga telah menyatakan keprihatinan atas aktivitas destabilisasi di Laut Cina Timur dan Selatan, serta menegaskan kembali posisi lama kami untuk menentang segala perubahan sepihak terhadap status quo,” ujar Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong kepada para wartawan.

“Kita perlu bekerja sama untuk membangun ketahanan dan merespons ancaman yang muncul,” ujar Wong.

Sumber ; CNA/SL

Scroll to Top