Beijing | EGINDO.co – Tiongkok menyatakan dukungannya kepada Thailand dan Kamboja dalam menyelesaikan sengketa perbatasan mereka dan menawarkan bantuan berdasarkan keinginan kedua negara, ujar Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pada Kamis (14 Agustus).
Wang mengatakan Tiongkok mendukung negara-negara Asia Tenggara dalam memperkuat dialog, dan berharap mereka membangun kembali rasa saling percaya dan memulihkan persahabatan, menurut dua pernyataan dari kementeriannya.
Ia bertemu dengan rekan-rekannya dari Thailand dan Kamboja secara terpisah di sela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri Kerja Sama Lancang-Mekong di provinsi Yunnan, barat daya Tiongkok, sebagaimana ditunjukkan dalam rangkuman pertemuan tersebut.
Thailand dan Kamboja telah bertikai selama beberapa dekade atas wilayah perbatasan dan telah berada dalam posisi konflik sejak tewasnya seorang tentara Kamboja dalam pertempuran kecil di akhir Mei.
Bentrokan telah berubah menjadi pertempuran mematikan dalam pertempuran terburuk dalam lebih dari satu dekade sebelum gencatan senjata dicapai pada akhir Juli.
Wang berbicara tentang kesiapan Tiongkok untuk mempercepat pembangunan jalur kereta api Tiongkok-Thailand, mendorong lebih banyak investasi dari perusahaan Tiongkok di Thailand, dan untuk memastikan stabilitas produksi dan rantai pasokan regional.
Diharapkan Thailand akan memberikan lebih banyak dukungan kebijakan dan fasilitasi bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok, ujarnya kepada Maris Sangiampongsa dari Thailand.
Dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn, Wang menyuarakan dukungannya bagi Kamboja untuk menjaga stabilitas politik, dan mengatakan Tiongkok menghargai tindakan keras negara tersebut terhadap perjudian daring dan penipuan melalui kawat.
Ia juga menyatakan harapan bahwa Kamboja akan melanjutkan langkah-langkah kuat untuk upaya bersama di kawasan tersebut melawan kegiatan kriminal lintas batas.
Selama bertahun-tahun, jaringan kriminal telah memperdagangkan ratusan ribu orang untuk melakukan penipuan di berbagai tempat di Asia Tenggara, termasuk banyak di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar, tempat para korban dipaksa bekerja dalam skema daring ilegal, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Tahun ini, Tiongkok telah meningkatkan upaya dengan kawasan tersebut untuk menghambat operasi penipuan setelah kasus-kasus yang melibatkan korban Tiongkok tersebar luas di media sosial domestik.
Sumber : CNA/SL