Jakarta|EGINDO.co Kim Keon-hee, mantan ibu negara sekaligus istri dari Presiden Korea Selatan yang kini dipenjara, Yoon Suk Yeol, kini resmi ditahan. Pengadilan Distrik Pusat Seoul mengeluarkan surat perintah penahanan pada Selasa malam (12/8), dengan alasan adanya risiko penghilangan barang bukti—meski Kim membantah seluruh tuduhan dalam sidang yang berlangsung selama beberapa jam, ia tetap digelandang ke Pusat Penahanan Seoul Selatan.
Kim menghadapi beragam tuduhan serius, termasuk manipulasi harga saham, penerimaan suap, serta intervensi dalam pencalonan kandidat politik. Skema manipulasi tersebut disebut terjadi melalui saham Deutsch Motors (dealer BMW di Korsel). Selain itu, ia dituduh menerima hadiah mewah — seperti tas Chanel dan kalung berlian — dari Gereja Unifikasi lewat perantara paranormal, sebagai bentuk imbalan atas bantuan dalam urusan bisnis.
Langkah penahanan ini mencatat sejarah baru di Korea Selatan, karena merupakan pertama kalinya mantan presiden dan mantan ibu negara menjalani hukuman penjara secara bersamaan.
Berita The Guardian menekankan bahwa penyelidikan yang dipimpin jaksa khusus telah mengusut dugaan pelanggaran Undang-Undang Pasar Modal, dana politik, dan hukum anti-korupsi. Kim bahkan diminta hadir menjalani pemeriksaan lebih dari tujuh jam sebelum pengadilan menyetujui permintaan penahanan. Selain tuduhan manipulasi saham (masa 2009–2012), media ini juga menyebut dugaan penerimaan dana politik ilegal—sekitar 270 juta won—berupa survei gratis untuk mengintervensi pemilihan kandidat Partai Kekuatan Rakyat.
Sementara itu, laporan merujuk data dari BBC News yang menyatakan Kim disebut memperoleh lebih dari 800 juta won (sekitar Rp9,3 miliar) dari skema manipulasi saham yang melibatkan dealer BMW, Deutsch Motors. Tuduhan tersebut memang terjadi sebelum Yoon menjabat, namun tetap mencoreng reputasinya sebagai pasangan presiden.
Sumber: rri.co.id/Sn