Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan, dibuka pada kisaran Rp 16.245–Rp 16.250 per dolar, menunjukkan kenaikan sekitar 0,26–0,29% dibanding penutupan Jumat pekan lalu di level Rp 16.292–Rp 16.293.
Penguatan ini didorong oleh prospek pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve, terutama setelah pejabat The Fed, Michelle Bowman, memberikan sinyal dukungan untuk melakukan penurunan suku bunga hingga tiga kali sepanjang tahun 2025. Selain itu, data ketenagakerjaan di AS yang menunjukkan pelemahan turut memperkuat sentimen ini.
Secara domestik, optimisme juga datang dari konsumsi lokal, kegunaan konsumsi dan investasi yang masih menjadi tulang punggung ekonomi, serta Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tetap berada di zona optimis di atas 100. Berbagai analis memprediksi rupiah hari ini akan berada dalam rentang Rp 16.250–Rp 16.350 per dolar AS.
Sementara itu, Bisnis.com memproyeksikan pergerakan rupiah sedikit lebih terbatas, yakni antara Rp 16.280 dan Rp 16.330, di tengah perhatian pasar yang juga tertuju pada pernyataan pejabat The Fed dan dinamika ekonomi domestik.
Ringkasan:
-
Pembukaan kurs rupiah: Menguat ke sekitar Rp 16.245–16.250/USD, naik sekitar 0,26–0,29 % dari penutupan Jumat.
-
Sentimen global: Dukungan potensial pemangkasan suku bunga oleh The Fed serta data ketenagakerjaan AS yang lemah.
-
Sentimen domestik: Optimisme konsumen tetap kuat dan fondasi ekonomi didorong oleh konsumsi dan investasi.
-
Perkiraan pergerakan hari ini: Analis memperkirakan kisaran Rp 16.250–16.350, sementara beberapa sumber lebih konservatif menempatkannya di Rp 16.280–16.330.
Sumber: rri.co.id/Sn