Jakarta|EGINDO.co Harga emas dunia terpantau menguat menjadi sekitar US$ 3.377,2 per troy ounce, mencerminkan kenaikan sebesar 0,23% selama sesi awal perdagangan di Bursa Singapura. Lonjakan ini sempat mencapai US$ 3.380 per ounce saat pagi di Asia, menghapus pelemahan moderat pada sesi sebelumnya.
Kenaikan emas ini dipicu oleh meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan kebijakan proteksionistik AS, terutama setelah Presiden Donald Trump mengumumkan akan memberlakukan tarif impor sebesar 100% untuk produk penting seperti chip dan semikonduktor, kecuali bagi perusahaan yang membangun fasilitas produksi di dalam negeri. Pernyataan itu disampaikan Trump saat mendampingi CEO Apple di Gedung Putih—inisiatif yang kemudian mendapat respons positif pasar.
Menambah Ketegangan Hubungan Dagang AS
Selain dari sektor teknologi, ketegangan juga muncul terhadap mitra dagang strategis lainnya. Pemerintah AS menaikkan tarif impor barang dari India hingga 50%, sebagai sanksi atas pembelian minyak Rusia oleh India — meningkat dari tarif awal 25%. Tekanan juga dilontarkan terhadap Jepang, yang kemungkinan akan menghadapi tarif lebih tinggi daripada yang disepakati sebelumnya.
Faktor Pendukung Lainnya dalam Penguatan Harga Emas
-
Ekspektasi Pelonggaran Moneter
Penunjukan gubernur sementara Federal Reserve yang dianggap pro-agenda Trump memicu kisaran penurunan suku bunga—suatu kondisi yang mendukung kenaikan aset safe haven seperti emas. -
Aksi Beli oleh Bank Sentral & Diversifikasi Devisa
Upaya global untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS turut menambah permintaan terhadap logam mulia. -
Kinerja Perdagangan Logam
-
Perak dan paladium juga menguat,
-
sementara platinum bergerak melemah.
-
Indeks Bloomberg Dollar Spot relatif stabil.
-
Sumber: Bisnis.com/Sn