Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif 4,04%, Pada Kuartal II/2025

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2025 mengalami pemulihan, dengan kenaikan sebesar 4,04 % secara kuartalan (QtQ) dibandingkan kuartal I/2025, yang sebelumnya mencatat kontraksi sebesar −0,98 % QtQ.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menyampaikan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) atas harga berlaku pada periode April–Juni 2025 mencapai Rp 5.947 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp 3.396,3 triliun. “Jika dibandingkan dengan kuartal I/2025, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,04 %,” jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa, 5 Agustus 2025.

Secara tahunan (Year‑on‑Year/YoY), pertumbuhan kuartal II/2025 tercatat sebesar 5,12 % dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya — melebihi proyeksi median menurut survei Bloomberg yang memperkirakan 4,8 % YoY.

Dari 30 ekonom dan lembaga yang disurvei, proyeksi tertinggi menyentuh angka 5 % (Capital Economics, LTD dan UOB Indonesia), sedangkan proyeksi paling rendah berada pada 4,6 % (Moody’s Analytics Singapore—Jeemin Bang). Bank Mandiri memperkirakan angka sebesar 4,79 %, dan BNI memproyeksikan pertumbuhan mencapai 4,9 %.

Meskipun pertumbuhan YoY sebesar 5,12 % merupakan yang tertinggi sejak kuartal II/2023, dampaknya tetap lebih rendah dibanding capaian kuartal II tahun-tahun sebelumnya: 5,05 % (2024), 5,17 % (2023), dan 5,46 % (2022). Kuartal II/2021 bahkan mencatat pertumbuhan tertinggi hingga 7,07 %, meski ini dipicu efek basis rendah dari pandemi COVID‑19 pada 2020.

Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tetap menjadi tumpuan utama dengan kontribusi sebesar 54,53 % dari total PDB, meski pertumbuhannya hanya mencapai 4,93 % YoY. Investasi (PMTB) menyumbang 27,89 %, ekspor 21,40 %, konsumsi pemerintah 7,31 %, konsumsi LNPRT 1,32 %, sementara impor justru mengalami kontraksi sekitar −19,88 %.

Menurut laporan Reuters, pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025 yang mencapai 5,12 % YoY dan 4,04 % QoQ ini melampaui ekspektasi analis, yang sebelumnya memperkirakan pertumbuhan sekitar 4,80 % YoY. Reuters mencatat bahwa pertumbuhan ini merupakan yang tercepat sejak kuartal II/2023.

Laporan tersebut juga menyoroti kontribusi sektor manufaktur dan ekspor — seperti produk kelapa sawit dan logam dasar — serta peningkatan permintaan domestik terhadap produk farmasi. Lonjakan pesanan ekspor yang dipercepat (frontloading) menjelang kenaikan tarif oleh AS turut menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Bank Indonesia, yang telah empat kali memangkas suku bunga sejak September, memperkirakan pertumbuhan tahunan antara 4,6 % hingga 5,4 % untuk tahun ini.

Sumber: Bisnis.com/Sn

Scroll to Top