Jakarta | EGINDO.com – Saham emiten Asia Pulp and Paper (APP) Sinarmas dan Group Sinarmas ketika modal asing yang masih fluktuatif. Kondisi yang ada bahwa sektor pulp and paper juga masih dalam tertekan. Kondisi itu berimbas dirasakan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) yang mencatatkan penurunan laba 54,3%.
Hal yang sama terjadi juga pada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) yang mengalami turun 41,3%. Para analis menilai adanya penurunan tekanan pada laba disebabkan adanya risiko utama bagi sektor-sektor pulp and paper tersebut berasal dari ketergantungan pada kondisi eksternal.
Disebutkan tekanan itu mulai dari harga komoditas global, suku bunga domestik, hingga arus modal asing yang masih fluktuatif. Kondisi yang ada menurut para analis untuk industri pulp and paper masuk dalam tekanan harga global di tengah pemulihan permintaan kertas yang belum solid. Namun, secara teknikal, saham TKIM dan INKP saat ini sudah menyentuh target harga yang direkomendasikan.
Sementara itu saham emiten Group Sinarmas ketika modal asing yang masih fluktuatif tidak demikian dan sebaliknya memiliki adanya peluang kenaikan laba seperti untuk emiten asuransi dan kelapa sawit.
Emiten asuransi, yakni PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) tercatat membukukan kenaikan laba 311% secara tahunan, terdapat kenaikan premi asuransi. Hal yang sama juga terjadi pada PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk. (SMAR) mencatatkan pertumbuhan laba 94%. Adapun terjadinya pertumbuhan laba disebabkan terjadi rebound harga CPO dan perbaikan efisiensi operasional.
Sedangkan untuk BSDE sebagai entitas Sinar Mas Land belum mencapai target harga saham. Namun, prospek sektor properti Group Sinarmas para analis menilai juga masih bagus untuk kedepannya karena adanya insentif properti dari pemerintah, kebijakan Bank Indonesia yang melanjutkan tren penurunan suku bunga acuan diperkirakan akan mendorong permintaan di sektor property secara umum.@
Bs/fd/timEGINDO.com