Bumi Serpong Damai Berencana Garap Proyek Baru, Begini Realisasi di Lapangan

Bumi Serpong Damai
Bumi Serpong Damai

Jakarta | EGINDO.com – PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sedang menyiapkan pengembangan sejumlah proyek baru yang dinilai menjadi katalis positif bagi kinerja perseroan. Head of Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia, menyatakan bahwa tantangan utama yang dihadapi BSDE pada semester II 2025 meliputi daya beli masyarakat dan ketersediaan likuiditas perbankan.

Menurutnya keterbatasan akses terhadap kredit perbankan dapat berimbas pada penjualan properti. Selain itu, ketidakpastian ekonomi global dan potensi kenaikan atau penurunan suku bunga acuan BI secara lambat juga menjadi risiko tambahan. Indikator penguat, insentif PPN-DTP yang diperpanjang hingga akhir 2025 dan potensi pemangkasan BI rate 25–50 bps bisa menjadi faktor positif.

Liza mengatakan BSDE berencana mengembangkan proyek hunian premium di Kota Wisata Cibubur melalui perusahaan patungan PT Karunia Sinar Mentari (KSM), di mana BSDE menguasai 51% saham bersama Sinarmas Land HK. Nilai lahan proyek ini mencapai Rp 2,8 triliun. Katanya bahwa proyek serupa seperti Nava Park dan Hiera sebelumnya terbukti memberikan kontribusi besar terhadap penjualan. Penambahan produk premium di Cibubur akan memperluas pangsa pasar segmen menengah ke atas (premium), memperkuat diversifikasi, dan meningkatkan margin.

BSDE melalui joint venture baru, PT Saka Surya Wisesa (SSW), juga akan meluncurkan proyek “Nava Park 2” di atas lahan seluas 50 hektare bersama Astra Land yang menguasai 51% saham. BSDE memperkirakan nilai penjualan lahan JV kepada Astra Land dapat mencapai Rp 2,5 triliun, dengan asumsi harga lahan Rp 5 juta per meter persegi, seperti pada proyek Hiera. Monetisasi dari kedua proyek tersebut dijadwalkan mulai berlangsung pada tahun 2026.

Dijelaskannya pada Mei 2025, BSDE meraih dana sebesar Rp 617 miliar dari penjualan lahan seluas 0,85 hektare di kawasan Menteng kepada PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), serta Rp 73 miliar dari divestasi saham di proyek Capitol City Manado. BSDE juga memiliki kesepakatan penjualan lahan dengan Mitbana seluas 108 hektare, di mana 30 hektare di antaranya telah terjual. Dari keseluruhan lahan tersebut, BSDE berpotensi meraih pendapatan sebesar Rp 1,56 triliun secara bertahap.

PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) merupakan pengembang kawasan Rancamaya Golf & Estate di Bogor, yang menawarkan produk hunian dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 700 juta hingga Rp 25 miliar per unit. Selain itu, terdapat proyek Royal Tajur (Bogor) dengan harga hunian Rp 790 juta hingga Rp 4,5 miliar per unit, serta Harvest City di Cileungsi dengan harga Rp 300 juta hingga Rp 1 miliar per unit. Tidak hanya proyek residensial, akuisisi SMDM juga akan dikembangkan oleh perseroan untuk proyek komersial hingga hiburan yang akan mendorong recurring income perseroan.@

Bs/timEGINDO.com

Scroll to Top