Rusli Tan: Tarif Masuk 0 Persen Produk AS, Pabrik Pabrik Bakal Tutup, Pengangguran Meningkat

Dr. Rusli Tan, SH, MM
Dr. Rusli Tan, SH, MM

Jakarta | EGINDO.com – Pengamat sosial, ekonomi kemasyarakatan Dr. Rusli Tan, SH, MM sesalkan Pemerintah Indonesia membuat produk Amerika Serikat (AS) dikenakan tarif 0 persen masuk ke Indonesia kepada EGINDO.com pada Kamis (17/7/2025) di Jakarta menanggapi Indonesia membuat produk AS dikenakan tarif 0 persen masuk ke Indonesia.

Menurutnya hal itu sangat berbahaya bagi produk dalam negeri Indonesia dimana produk dalam negeri akan kalah bersaing dengan produk impor dari Amerika Serikat. “Bila produk dalam negeri kalah bersaing maka pabrik pabrik di Indonesia akan tutup dan pengangguran terjadi dimana-mana. Bila ini terjadi maka sangat membahayakan,” kata Rusli Tan.

Rusli Tan menyayangkan Pemerintah Indonesia membuka seluas luasnya bagi Amerika Serikat masuk produknya ke Indonesia. “Nah, mobil mobil mewah bakal banyak masuk ke Indonesia karena tarifnya nol persen masuk ke Indonesia. Ini bakal heboh karena dulunya tarif masuknya ratusan persen, kini jadi nol persen. Nah, ini artinya Pemerintah Indonesia membuka seluas luasnya bagi Amerika Serikat,” katanya.

Rusli Tan yakin harga produk barang bisa menjadi lebih kompetitif bagi konsumen dan itu mempuyai efek langsung menekan produsen lokal yang belum siap bersaing disebabkan biata produksi yang begitu besar di dalam negeri. “Tingginya biaya produksi di dalam negeri karena besarnya pajak yang dipungut Pemerintah Indonesia ditambah lagi dengan biaya biaya siluman yang kesemuanya itu menjadi biaya produksi sehingga kalah dari segi efisiensi dan kualitas,” kata Rusli Tan.

Dia juga mempertanyakan apakah Pemerintah Indonesia sudah siap membebaskan pajak pajak untuk industri domestic, industry local yang mana barangnya juga dijual di local. “Kalau tidak dilakukan pembebasan pajak pajak untuk industri domestik maka kita tidak bisa eksport barang kita ke luar negeri karena barang kita mahal dan juga tidak bisa lagi menjual kepada konsumen domestic, local karena barang barang dari Amerika Serikat ke Indonesia akan murah,” kata Rusli Tan menjelaskan.

Sementara itu Rusli Tan menilai Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi menurunkan tarif impor terhadap produk Indonesia dari 32% menjadi 19% sudah bagus dimana kesepakatan itu dicapai setelah negosiasi bilateral cepat antara Trump dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

Namun Rusli Tan menilai dibalik sudah bagusnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi menurunkan tarif impor terhadap produk Indonesia dari 32% menjadi 19% akan tetapi Trump menyebut Indonesia bersedia membuka seluruh pasar domestik untuk produk-produk AS sebagai imbal balik atas penurunan tarif tersebut.

Hebatnya lagi Indonesia setuju untuk membeli energi senilai US$15 miliar, produk agrikultur US$4,5 miliar, 50 unit pesawat Boeing 777, dan memberikan akses penuh kepada peternak serta nelayan AS ke pasar Indonesia, sebagaimana ditulis Trump dalam unggahan di platform Truth Social pada Selasa 15 Juli 2025 lalu.@

Fd/timEGINDO.com

 

Scroll to Top