Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah kembali melanjutkan tren pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mengacu pada data Bloomberg, rupiah dibuka pada level Rp16.279 per dolar AS pada Rabu (16/7/2025), kemudian terus melemah hingga menyentuh Rp16.299 per dolar AS pada pukul 11.00 WIB.
Sehari sebelumnya, rupiah ditutup melemah 16 poin atau 0,10 persen ke posisi Rp16.266 per dolar AS.
Analis Pasar Uang, Lukman Leong, menjelaskan bahwa tekanan terhadap rupiah lebih disebabkan oleh penguatan dolar AS yang dipicu oleh rilis data inflasi Negeri Paman Sam. “Pengaruh dari pengumuman terbaru Donald Trump terkait tarif impor untuk Indonesia tidak signifikan terhadap rupiah. Justru, penguatan dolar terjadi setelah data inflasi AS menunjukkan kenaikan,” jelas Lukman.
Inflasi AS Naik Tajam, Dorong Kuatnya Dolar
Biro Statistik Tenaga Kerja AS merilis bahwa indeks harga konsumen (CPI) AS pada Juni 2025 meningkat sebesar 0,3 persen secara bulanan, naik dari 0,1 persen pada bulan sebelumnya. Secara tahunan, inflasi AS tercatat sebesar 2,7 persen, melampaui capaian Mei sebesar 2,4 persen.
“Ini merupakan kenaikan tertinggi dalam lima bulan terakhir dan menjadi sinyal kuat bagi pasar bahwa tekanan harga masih tinggi, sehingga mendorong ekspektasi pengetatan moneter lanjutan oleh The Fed,” ujar Lukman.
Menurut laporan CNBC Indonesia, penguatan dolar terjadi secara luas terhadap mayoritas mata uang negara berkembang, seiring meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS pasca rilis data inflasi tersebut.
Tarif AS terhadap RI Dinilai Tak Seimbang
Terkait kebijakan tarif terbaru dari mantan Presiden AS, Donald Trump, Lukman menyatakan bahwa meskipun ada kesepakatan penurunan tarif dari 32 persen menjadi 19 persen untuk beberapa komoditas Indonesia, kebijakan tersebut tetap tidak adil.
“Trump menuntut tarif nol persen untuk seluruh produk AS ke Indonesia, termasuk komitmen pembelian energi, produk agrikultur, hingga pesawat Boeing. Ini membuat posisi Indonesia menjadi kurang seimbang dalam negosiasi,” ujarnya.
Namun demikian, lanjut Lukman, kepastian kebijakan lebih baik dibanding ketidakjelasan yang sebelumnya terjadi. Ia memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.200 hingga Rp16.350 per dolar AS.
Sumber: rri.co.id/Sn