Washington | EGINDO.co – Komite Angkatan Bersenjata Senat telah menyetujui bantuan keamanan senilai US$500 juta untuk Ukraina sebagai bagian dari rancangan Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional Tahun Anggaran 2026, yang juga membatasi pensiunnya pesawat A-10.
Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) adalah rancangan undang-undang kebijakan tahunan yang mengesahkan tingkat pendanaan dan memberikan wewenang bagi militer AS.
Ini memastikan bahwa pasukan Amerika memiliki sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan misi mereka dan diawasi secara ketat oleh produsen senjata seperti Lockheed Martin Corp dan Boeing Co.
NDAA, yang disahkan oleh Komite Angkatan Bersenjata Senat dengan suara 26-1 pada 9 Juli 2025, mencakup ketentuan untuk memperpanjang Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina hingga 2028, meningkatkan pendanaan resmi menjadi US$500 juta dari US$300 juta pada 2025.
Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina dalam memerangi pasukan Rusia yang menginvasi Ukraina pada 2022.
RUU ini juga melarang permintaan kontroversial yang diajukan dalam anggaran Presiden Donald Trump pada bulan Juni untuk memensiunkan armada A-10 Angkatan Udara. Rancangan undang-undang tersebut mensyaratkan bahwa jumlah pesawat A-10 tidak boleh turun di bawah 103 pesawat pada tahun anggaran 2026, untuk memastikan keberlangsungan operasi pesawat dukungan udara jarak dekat ini.
Rancangan undang-undang ini akan melalui proses legislatif dalam beberapa bulan mendatang. Dewan Perwakilan Rakyat yang lebih rendah mempertahankan dukungan untuk Ukraina sebesar US$300 juta dalam versinya.
NDAA mendukung total pendanaan sebesar US$925 miliar untuk pertahanan nasional, dengan US$878,7 miliar dialokasikan untuk Departemen Pertahanan dan US$35,2 miliar untuk Departemen Energi. RUU ini juga memungkinkan pemberian wewenang transfer umum hingga US$6 miliar untuk kebutuhan tak terduga dengan prioritas lebih tinggi.
Selain Ukraina, NDAA membahas berbagai tantangan keamanan global, termasuk ancaman dari Tiongkok, Iran, dan Korea Utara.
NDAA menekankan perlunya kemajuan teknologi di bidang-bidang seperti kecerdasan buatan, teknologi tanpa awak, dan senjata hipersonik untuk mempertahankan superioritas militer AS.
Sumber : CNA/SL