Los Angeles | EGINDO.co – Kebakaran hutan yang menyebar dengan cepat telah memaksa evakuasi sebagian Grand Canyon, sehingga Dinas Taman Nasional AS memerintahkan pengunjung dan penduduk untuk menjauh dari tepi utaranya.
“Karena Kebakaran Dragon Bravo yang semakin meluas di dalam Taman Nasional Grand Canyon, semua penduduk North Rim sekarang berstatus ‘GO’ dan harus segera mengungsi dari North Rim,” kata Dinas Taman Nasional dalam sebuah postingan X pada Jumat sore (11 Juli).
Kebakaran Dragon Bravo, yang dipicu oleh petir dan telah berkobar sejak 4 Juli, mencapai luas 61 hektar pada Jumat malam dan belum berhasil dipadamkan, menurut laporan insiden pemerintah AS.
Staf Dinas Taman telah membersihkan North Rim, yang kurang populer di kalangan wisatawan dibandingkan South Rim, dari sekitar 500 pengunjung pada Kamis malam.
Akses penggunaan harian ke area tersebut juga ditutup karena kebakaran yang lebih besar yang disebut Kebakaran White Sage, yang terjadi di luar Taman Nasional Grand Canyon.
Namun, api sedang mendekati Danau Jacob, Arizona, sebuah permukiman kecil yang dikenal sebagai gerbang menuju North Rim.
Sekitar 4.441 hektar lahan telah hangus terbakar oleh Kebakaran White Sage, yang belum terkendali, menurut pihak berwenang, yang merilis gambar-gambar kolom asap tebal yang membubung di atas gurun yang gersang.
Jon Paxton, petugas pers untuk kantor sheriff Coconino County, mengatakan kepada AFP bahwa sebuah hotel dan beberapa bisnis telah dikosongkan.
“Sebagian besar orang yang kami evakuasi adalah para pekemah,” katanya. “Daerah ini merupakan gurun tinggi dan sebagian besar merupakan hutan terbuka untuk berkemah.”
Dimulai oleh Petir
Kebakaran White Sage juga dipicu oleh petir, saat badai petir terjadi pada 9 Juli.
“Para petugas menghadapi perilaku kebakaran yang sangat ekstrem karena kondisi kering (dan) angin kencang dan tidak menentu yang menghambat kemampuan petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api dengan aman,” kata Biro Pengelolaan Lahan (BLM).
Salah satu keajaiban alam terbesar, Grand Canyon adalah hasil dari erosi Sungai Colorado yang mengikis lapisan batu pasir merah dan batuan lainnya selama jutaan tahun, meninggalkan celah selebar 30 km dan kedalaman lebih dari 1,6 km.
Layanan Taman Nasional menyarankan untuk tidak mendaki ke ngarai tersebut karena suhu panas ekstrem dan asap kebakaran hutan. Seorang pria berusia 67 tahun meninggal dunia pada hari Selasa ketika mencoba mencapai sungai dalam kondisi panas.
Tahun lalu, hampir lima juta orang mengunjungi situs terkenal di dunia ini.
Situs populer lainnya, Black Canyon di Taman Nasional Gunnison di Colorado, juga ditutup pada hari Jumat karena kebakaran hutan.
Sumber : CNA/SL