IHSG Dibuka Menguat 0,41%, Saham IPO COIN, BLOG, dan CDIA Melonjak ke ARA

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal sesi perdagangan hari ini, Jumat (11/7), dengan kenaikan sebesar 0,41% ke level 7.034,40. Sejumlah saham yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti COIN, BLOG, dan CDIA, mencuri perhatian dengan langsung menembus batas auto rejection atas (ARA).

Mengacu pada data RTI Business pukul 09.01 WIB, IHSG terpantau naik 29,03 poin ke posisi 6.966,06, bergerak dalam kisaran 6.929 hingga 7.042. Total volume perdagangan tercatat mencapai 596,41 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp501,02 miliar, serta frekuensi transaksi sebanyak 82.781 kali. Sebanyak 223 saham mengalami penguatan, 82 saham melemah, dan 250 saham lainnya stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa pun tercatat di angka Rp12.438 triliun.

Saham Big Caps Menopang Pergerakan IHSG

Penguatan indeks turut ditopang oleh pergerakan positif saham berkapitalisasi besar (big caps) seperti:

  • BBRI naik 0,52% ke harga Rp3.890 per saham.

  • BMRI menguat 1,45% ke posisi Rp4.890.

  • MBMA melonjak 6,93% ke level Rp540.

Sementara itu, sejumlah saham unggulan lainnya terpantau terkoreksi, antara lain:

  • AMMN melemah 0,59% ke Rp8.450.

  • PANI turun 0,74% ke Rp13.475.

Saham IPO Kuasai Top Gainers

Saham-saham baru yang mencatatkan debut perdana di bursa tampil dominan sebagai top gainers. Tiga di antaranya adalah:

  • COIN melesat 34,07% ke level Rp244.

  • BLOG melonjak 25% ke Rp390.

  • CDIA, milik grup konglomerasi Prajogo Pangestu, juga terbang 25% ke Rp400.

Data dari Kontan.co.id menunjukkan bahwa saham-saham IPO belakangan ini memang menjadi incaran para investor ritel karena dinilai memiliki potensi pertumbuhan jangka pendek yang besar, terutama jika diiringi dengan sentimen positif dari pelaku pasar.

Proyeksi IHSG Masih Positif, Ditopang Sinyal Penurunan Suku Bunga

Tim Analis MNC Sekuritas memproyeksikan bahwa IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan hari ini. Pasalnya, pada penutupan perdagangan Kamis (10/7), indeks sudah menembus level 7.005, naik 0,88%. Berdasarkan analisis teknikal, posisi IHSG saat ini diasumsikan berada dalam fase wave (b) dari wave [b], dengan potensi penguatan menuju area 7.035 hingga 7.050. Adapun level support berada di 6.914 dan 6.843, serta resistance di 7.035 dan 7.085.

Saham-saham yang direkomendasikan MNC Sekuritas mencakup BBCA, BRIS, BRMS, dan MEDC.

Sentimen Global dan Domestik Jadi Penopang Optimisme Pasar

Optimisme terhadap pasar saham Indonesia masih cukup tinggi, di tengah ketidakpastian global yang mereda. Ekky Topan, Investment Analyst dari Infovesta Kapital Advisori, menyebut bahwa dampak dari kebijakan tarif impor AS terhadap ekonomi Indonesia masih tergolong kecil, hanya berkontribusi sekitar 2% terhadap PDB. Oleh karena itu, risiko sistemik dinilai tidak signifikan.

Lebih lanjut, ekspektasi terhadap penurunan suku bunga acuan oleh The Fed pasca meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah turut menjadi sentimen positif yang mendorong arus modal asing masuk ke pasar domestik. Hal ini juga sejalan dengan hasil risalah pertemuan The Fed yang mengindikasikan kecenderungan pelonggaran kebijakan moneter dalam waktu dekat, seperti dilaporkan oleh Antaranews.com.

Program Pemerintah dan Stimulus Dorong Harapan Semester II/2025

Analis dari OCBC Sekuritas, Jessica Leonardy, menambahkan bahwa berbagai program pemerintah—seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), pembangunan 3 juta rumah, serta hilirisasi industri—akan menjadi motor penggerak pasar di semester kedua 2025. Jessica juga menyoroti pentingnya pemangkasan BI rate, yang diperkirakan bisa terjadi setidaknya sekali lagi tahun ini.

Sejumlah paket stimulus yang telah diluncurkan pemerintah, antara lain diskon transportasi, potongan tarif tol, subsidi upah, bantuan pangan, hingga keringanan iuran BPJS Ketenagakerjaan, turut menciptakan iklim pasar yang lebih kondusif.

“Potensi pemulihan laba emiten serta progres program-program strategis pemerintah menjadi faktor utama penopang IHSG ke depan,” ujar Jessica.

Penutup

Dengan kombinasi antara faktor teknikal, sentimen global yang membaik, dan dukungan fiskal domestik, prospek pasar saham Indonesia untuk semester II/2025 dinilai positif oleh para analis. Meskipun masih terdapat risiko dari sisi eksternal, pelaku pasar tetap menaruh optimisme terhadap arah pergerakan IHSG dalam beberapa waktu mendatang.

Disclaimer: Artikel ini disusun untuk tujuan informasi dan bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Segala keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Sumber: Bisnis.com/Sn

Scroll to Top